Tak Perlu Senjata, Banser Bisa Dicintai Masyarakat

marketeers article

Pendekatan-pendekatan represif dapat ditemui dalam berbagai aktivitas penegakan hukum. Namun, hal itu tak lagi menjadi pendekatan utama karena masyarakat butuh dilindungi, bukan ditakut-takuti. Demikian disampaikan Pakar Pemasaran Hermawan Kartajaya dalam acara Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) Angkatan Ke-2, Gerakan Pemuda Ansor, Jumat (20/2/2015).

Tokoh yang juga Pendiri dan CEO MarkPlus, Inc. itu menjelaskan Banser tak perlu menjadi sosok yang ditakuti. “Di Amerika Serikat, ada sebuah konsep yang disebut leadership without title. Polisi tak perlu dipersenjatai dengan alat macam-macam karena pendekatannya adalah human spirit. Terbukti, efeknya luar biasa. Meskipun Banser bukan penegak hukum seperti Polri, namun dengan pendekatan yang baik ia bisa dicintai dan dijadikan teman oleh masyarakat,” kata Hermawan.

Untuk bisa memberikan kesan dan membentuk persepsi yang baik, Hermawan mengatakan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan anggota Banser. Secara fisik, anggota Banser harus baik. “Setelah bergabung dengan Banser, setiap orang jangan sampai gendut atau malah kerempeng. Jangan berpenampilan tertentu untuk ditakuti, tapi disenangi,” ungkap Hermawan.

Selanjutnya, setiap anggota Banser harus baik secara Intelektual. “Harus update dengan isu-isu terbaru di masyarakat. Jangan sampai terlihat sangar dan tidak tahu apa-apa. Masyarakat akan enggan untuk berinteraksi,” kata Hermawan.

Aspek penting lain yang juga ia sampaikan adalah sosial dan emosi. Anggota Banser perlu mengembangkan kemampuan untuk mudah bersosialisasi dengan masyarakat. Di sisi lain, mereka juga harus bisa mengontrol emosi dengan baik. “Makin tinggi seseorang, semestinya makin ia bisa mengontrol emosinya. Boleh saja ia berada dalam situasi yang menegangkan, namun pikiran harus tetap tenang dan bisa mengambil keputusan tepat,” tambah Hermawan.

Untuk menyempurnakan itu semua, Hermawan mengatakan anggota Banser harus bisa memiliki moral yang baik. Ini adalah nilai utama karena menyangkut aspek kepribadian dan karakter. “Bila tidak mampu memiliki moral yang baik, maka akan sulit menjadi pemimpin yang WOW. Meskipun tidak semua orang bisa memiliki aspek-aspek tersebut dengan lengkap, Anda perlu membaca diri dan menyeimbangkan apa yang Anda miliki,” pungkas Hermawan.

Selengkapnya bisa Anda simak dan dengarkan di podcast Marketeers Radio berikut ini:

Related