Semen Indonesia baru saja mengumumkan kinerja perusahaan selama semester I-2016. Dari laporan tersebut, pendapatan Semen Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,3% menjadi Rp 12,47 triliun. Laba bersih juga mengalami penurunan menjadi Rp 1,96 triliun dari Rp 2,19 triliun di 2015.
Sementara itu, total volume penjualan konsolidasi PT Semen Indonesia pada semester I-2016 mencapai 13,63 juta ton. Volume penjualan tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,6% dari periode yang sama pada tahun 2015.
Menurut Direktur Utama Semen Indonesia RIzkan Chandra ada perubahan signifikan dalam industri semen. Salah satunya adalah kapasitas berlebih akibat banyaknya pemain baru. Meskipun begitu, Semen Indonesia tak gentar menghadapi persaingan.
Rizkan menyampaikan, Semen Indonesia telah menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk dapat memenangi persaingan. Competitive Advantage menjadi grand strategy pertama yang dicanangkan perusahaan. Strategi ini akan menjadikan Semen Indonesia sebagai produsen dengan biaya murah melalui optimasi logistik dan efisiensi energi.
Selain itu, Semen Indonesia saat ini berkonsentrasi menyelesaikan dua pabrik baru dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton pertahun yaitu di Rembang Jawa tengah dan Indarung VI di Padang Sumatera Barat. Saat ini proyek pabrik Rembang memasuki progres 94% sedangkan pabrik Indarung VI memasuki progres pembangunan 93%.
Kedua pabrik baru tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2016 ini. Dengan selesainya dua pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi menjadi 37,8 juta ton pertahun, dari kapasitas saat ini 31,8 juta ton pertahun, Semen Indonesia juga tengah memulai pembangunan pabrik baru di Aceh melalui anak usahanya Semen Indonesia Aceh dan diharapkan dapat beroperasi tahun 2020.
Selain itu, perseroan juga tengah menyelasikan proyek Grinding Mill di Jawa Barat serta proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) dengan kapasitas 30,6 MW di pabrik Tuban. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada akhir tahun ini.
“Berbagai langkah untuk mencapai optimalisasi logistik telah ditempuh. Hingga akhir tahun 2015, Semen Indonesia telah menyelesaikan beberapa proyek strategis yaitu Packing Plan Pontianak, Balikpapan dan Lampung, Grinding Plant Dumai serta New Coal Mill di Semen Tonasa,” jelas Rizkan Chandra
Untuk menambah kekuatan, Semen Indonesia mulai mengembangkan dan mengkampanyekan keunggulan nama Semen Indonesia group sebagai merek dengan kualitas terbaik, ramah lingkungan, serta produk semen yang paling Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan