Takeda bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melakukan serangkaian kegiatan ‘Langkah Bersama Cegah DBD’.
Rangkaian program ini dihadirkan karena melihat tren peningkatan kasus demam berdarah dengue (dengue/DBD/demam berdarah) di Indonesia pada November selama 10 tahun terakhir.
Adapun rangkaian program yang dihadirkan berupa jalan sehat, gerai edukasi interaktif, jumpa komunitas, stand up comedy, serta edukasi dengue dengan para pakar.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Takeda dan Kemenkes berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melibatkan semua orang untuk berkomitmen pada “The First Living Pledge”.
BACA JUGA Takeda Berkolaborasi dengan Good Doctor untuk Percepat Layanan Vaksinasi
Ajakan ini berfokus pada pencegahan DBD melalui kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD secara berkelanjutan. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan menyampaikan pihaknya mengapresiasi kampanye yang diusung oleh Takeda dalam pencegahan DBD.
Menurutnya, kampanye ini penting untuk meningkatkan kesadaran, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan dengue, serta meningkatkan kerja sama diantara pemangku kepentingan.
Sejalan dengan target global zero dengue death (yang dicanangkan) pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan telah menyusun Strategi Nasional Penanggulangan Penyakit Dengue
“Strategi (ini) dimulai dengan pelibatan masyarakat khususnya dengan gerakan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas, serta Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk,” ujar Budi Gunadi, dikutip dari laporannya.
BACA JUGA Kemenkes dan Takeda Atasi Ancaman Dengue lewat Kampanye ##Ayo3MplusVaksinDBD
Di Indonesia penyakit demam berdarah atau dengue terus menjadi beban penyakit yang signifikan di banyak wilayah. Tiga dari empat kematian akibat dengue paling banyak terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun.
Hingga minggu ke-33 di tahun 2023, tercatat 57.884 kasus DBD (dengan tingkat insidensi sebanyak 21,06 per 100.000 penduduk) dan 422 kematian (dengan tingkat kematian sebanyak 0,73%).
Meskipun pemerintah telah melakukan upaya keras untuk mengatasi DBD, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama mengingat geografi dan iklim Indonesia yang mendukung penyebaran DBD sepanjang tahun.
Pemerintah dan pihak swasta terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan DBD secara menyeluruh, dan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD menjadi alat efektif untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya DBD serta tindakan yang bisa diambil untuk melindungi diri dan komunitas.
Takeda juga telah menjalin kemitraan yang kuat dengan pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan DBD, termasuk melalui Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines mengatakan perusahaan tetap berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam memerangi DBD.
“Langkah-langkah inovatif, seperti pelaksanaan kampanye masyarakat #Ayo3MplusVaksinDBD dan penyediaan vaksin DBD, semua ini secara bersama-sama membawa kita lebih dekat ke tujuan bersama yaitu melindungi masyarakat Indonesia dari DBD,” tutur Andreas.
Editor: Ranto Rajagukguk