Merek smartphone asal China, Vivo, memang terlihat kencang melakukan penetrasi pasar di tanah air. Merek ini pun berdasarkan catatan IDC tahun 2017 berada di jajaran lima besar merek smaprtphone di Indonesia. Padahal ia menjejaki pasar ini baru sekitar tiga tahun lalu. Dengan perusahaan yang semakin bertumbuh, kebutuhan talent atau pegawai bertalenta pun tak terelakkan.
Sejumlah program capacity building telah dilakukan Vivo selama ini dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Vivo fokus menyasar generasi muda melalui dua program SDM-nya yaitu Vivo Management Trainee dan Vivo Club CEO (Campus Executive Officer).
Edy Kusuma, General Brand Manager for Brand & Activation Vivo Indonesia mengatakan, program pembangunan kapasitas SDM Ini juga merupakan salah satu upaya Vivo untuk memenuhi permintaan tenaga kerja yang terus meningkat. “Ini juga seiring dengan pengembangan bisnis kami di tanah air,” tutur dia
Berdasarkan kajian lembaga non-profit Aileorn yang membantu perusahaan dalam menerapkan strategi SDM, setiap tahunnya, setiap pekerja seharusnya meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan mereka 3%-5% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk merancang program pengembangan diri karyawan yang mampu meningkatkan skill.
Peluang itu coba ditawarkan Vivo melalui Vivo Management Trainee Program yang sudah dirintis sejak Vivo memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 2014. Kala itu, Vivo langsung menggeber pembangunan pabrik untuk dapat merakit smartphone yang akan dipasarkan di tanah air dan melibatkan teknisi dalam negeri. Langkah ini terwujud hanya dalam waktu dua tahun. Pada 2016 berdirilah pabrik pertama Vivo di Indonesia, di daerah Cikupa, Tangerang.
Dengan adanya kantor resmi dan pabrik di Indonesia, kebutuhan sumber daya manusia bagi Vivo menjadi salah satu yang wajib tersedia. Saat ini, Indonesia menjadi satu-satunya basis produksi Vivo di Asia Tenggara. Dengan kebutuhan pasar yang semakin tinggi, maka Vivo membutuhkan lebih banyak lagi talenta muda Indonesia yang dapat menunjukkan kepiawaiannya dalam teknologi smartphone.
Selain itu, ada pula Program Vivo Club Campus Executive Officer (CEO) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas di industri smartphone. Pada tahun ini, tingkat partisipasi mahasiswa yang mendaftar dalam program ini naik 20 kali lipat dari tahun sebelumnya. Mereka pun berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Lewat program selama enam bulan ini, Vivo mempersiapkan para generasi muda agar mampu mengajak lingkungannya untuk mengenal teknologi-teknologi yang sudah dikembangkan perusahaan, sekaligus menjadikan mereka sebagai evengelist untuk mempromosikan produk Vivo.