Tambah Portofolio Bisnis, Telkomsel IoT Envion Sasar Segmen B2B
Transformasi digital sebagai solusi ekosistem kerja telah banyak diadapsi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Langkah ini dihadirkan agar perusahaan semakin berdaya saing di industri 4.0. Kondisi ini pun dijadikan sebagai peluang bisnis oleh Telkomsel. Terbaru, Telkomsel meluncurkan layanan berbasis teknologi Internet of Things (IoT) melalui IoT Envion. Menjadi solusi monitoring konsumsi energi secara real time, IoT Envion membidik segmen konsumen korporasi, baik dari industri telekomunikasi, finansial, hingga manufaktur.
“Saat ini IoT Envion telah digunakan oleh Telkom Infra untuk mendukung operasional perusahaan. Di sisi lain, solusi ini juga bisa digunakan oleh para pelaku bisnis dari berbagai industri, seperti industri telekomunikasi, manufaktur, finansial dan perbankan, hingga peritel,” ujar Hendri Mulya Syam, Direktur Utama Telkomsel pada virtual konferensi pers, Kamis (12/8/2021).
Sebagai portofolio bisnis dari Telkomsel, IoT Envion melengkapi lini bisnis IoT Telkomsel. Layanan ini masuk ke segmen industrial dengan membawa enam fitur, mulai dari fungsi monitoring secara real time, fungsi monitoring aset manajemen secara akurat, mengoptimasi konsumsi energi dan penggunaannya di setiap area perusahaan, monitoring dashboard, sistem peringatan jika ada gangguan atau operasional yang tidak wajar, dan fungsi analisis konsumsi energi berteknologi artificial intelligence.
“Sistem ini sangat membantu operasional kami. Biaya yang kami reduksi pun cukup signifikan. Kami berharap Telkomsel mengeluarkan produk lain karena banyak pekerjaan kami yang membutuhkan teknologi IoT,” jelas President Director Telkom Infra Bastian Sembiring.
Saat ini, Telkom Infra menggunakan solusi Telkomsel IoT Envion untuk kebutuhan dukungan Data Center perusahaan. Dalam pemanfaatan solusi Telkomsel IoT Envion untuk operasional Telkom Infra , Telkomsel menghadirkan Battery Monitoring System (BMS) untuk mendukung kebutuhan Data Center perusahaan yang keberlangsungannya sangat bergantung pada ketersediaan dan stabilitas energi listrik. BMS merupakan sistem yang dapat memperlihatkan kondisi cadangan baterai Data Center Telkom Infra secara real time hingga memberikan laporan secara aktual berdasarkan analisis data secara akurat.
“Selain bersama Telkom Infra, kami juga sedang berjalan bersama perusahaan data center serta manufacturing. Kami melihat, 62% biaya dari perusahaan manufaktur ini berasal dari alat yang bergerak. Jadi kami akan memantau kinerja alat tersebut, apakah ada yang haus atau tidak berfungsi,” ujar Alfian Manullang, VP Telkomsel IoT.
Teknologi IoT Envion juga dapat dimanfaatkan beragam jenis sektor, mulai dari operator telekomunikasi, industrial park dan manufacture, tower provider, bank, finance, retail hingga penyedia data center yang sangat bergantung pada pasokan listrik sehingga berpotensi besar mengalami kerugian apabila terjadi insiden pada suplai energi.
Insiden semacam genset atau cadangan baterai yang tak dapat berfungsi baik, potensi pencurian daya, hingga tagihan listrik yang terlalu membebani biaya operasional dapat terhindarkan dengan pemanfaatan solusi inovatif dari Telkomsel IoT tersebut. Selain keamanan power system, data ini terkoneksi ke internet melalui Cloud. Untuk itu, perusahaan juga melakukan proteksi seluruh data yang terkirim ke sistem Cloud dari ancaman malware atau kejahatan siber lainnya.
“Inovasi ini menjadi spirit bagi Telkomsel sebagai digital connectivity enabler untuk terus berinovasi menghadirkan solusi untuk memenuhi kebutuhan business to business (B2B). Khususnya, layanan berbasis IoT yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan lintas sektor industri dalam rangka memperkuat ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Hendri.