PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia dengan meluncurkan produk asuransi kerugian UKM Partner. Produk ini dirancang untuk melindungi aset dan bisnis UMKM, yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sancoyo Setiabudi, Presiden Direktur TMI, mengatakan bahwa dalam konteks bisnis, perlindungan risiko adalah langkah strategis yang tak terelakkan.
“Kami yakin asuransi kerugian ‘UKM Partner’ dari TMI dapat mendukung pelaku usaha UMKM dari sisi perlindungan terhadap aset, bisnis, pelanggan, dan karyawan,” kata Sancoyo di Senayan, Jakarta, pada Selasa (20/8/2024).
Perusahaan melihat, segmen ini penting dan perlu didukung pertumbuhannya. Pasalnya, sektor UKM menyumbang sekitar 61% dari PDB atau setara dengan Rp 9,58 triliun, serta menyerap 117 juta pekerja pada tahun 2023. Namun, risiko kerugian yang dihadapi masih sering tidak terkelola dengan baik.
BACA JUGA: Siasat BNI Dorong UKM Lokal Masuk Pasar Dunia
Produk UKM Partner hadir untuk mengatasi tantangan ini dengan memberikan perlindungan yang komprehensif dan fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UKM.
“Produk ini adalah perangkat pengaman yang memungkinkan pelaku UKM untuk mengelola risiko, sehingga bisnis mereka dapat berkembang tanpa rasa cemas,” ujar Djoko Mulyono, Product Development Head TMI.
Dalam upaya menjangkau lebih banyak pelaku UKM, TMI tidak hanya mengandalkan jaringan agennya yang tersebar di 12 kota di Indonesia, tetapi juga merencanakan perluasan distribusi melalui broker, e-commerce, dan institusi terkait.
“Dengan jumlah pelaku UKM yang mencapai 66 juta, kami menargetkan 50.000 nasabah dalam tiga tahun ke depan. Ini target yang realistis mengingat potensi pasar yang masih sangat besar,” tutur Muhammad Ali, Chief Distribution Officer TMI.
BACA JUGA: Indonesia Shopping Festival 2024, Dukung Produk Lokal dan Pelaku UKM
TMI juga memperkenalkan aplikasi digital TAPPS untuk memudahkan agen dalam menjual produk UKM Partner, menawarkan fleksibilitas dan kecepatan dalam penerbitan polis.
Foster Kurniawan, Chief Technology Officer TMI menambahkan, aplikasi ini juga akan diperkuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada tahun 2025.
“Kami terus meningkatkan layanan dengan teknologi yang memastikan proses lebih cepat dan aman, serta memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat,” jelas Foster.
Melalui produk UKM Partner, TMI tidak hanya memperluas pasar ritel tetapi juga berkomitmen untuk memberdayakan UKM dalam menghadapi risiko usaha.
“Kami berharap langkah ini dapat memperkuat inklusi keuangan dan kapabilitas finansial UKM di Indonesia, agar terus tumbuh dan memiliki daya saing yang kuat di pasar global,” tutupnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
