Tampak Bertolak Belakang, Hoarding Disorder dan OCD Disebut Berkaitan

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Video yang memperlihatkan timbunan sampah dan benda-benda berserakan dalam kamar kos tengah viral di media sosial. Hal ini menimbulkan aroma tidak sedap, yang lantas membuat si pemilik kos tampak harus menutup hidungnya begitu memasuki kamar tersebut. 

Akun Instagram yang membagikan video itu menarasikan si penghuni kamar kos diduga mengidap hoarding disorder. Ini merupakan gangguan mental yang membuat seseorang gemar menimbun barang atau benda-benda yang sudah kotor atau rusak.

Apa yang dilakukan oleh pengidap hoarding disorder sekilas terlihat berbanding terbalik dengan perilaku pengidap obsessive-compulsive disorder (OCD). Akan tetapi menurut Social Connect, kedua hal tersebut rupanya memiliki keterkaitan.

BACA JUGA: 5 Bahaya Menggunakan Sepatu Olahraga KW untuk Kesehatan

Tipe hoarder disebut bagian dari OCD

OCD sendiri kerap dipersepsikan sebagai suatu gangguan yang membuat pengidapnya selalu menjaga kebersihan dan kerapihan. Hal ini terlihat berbanding terbalik dengan hoarding disorder yang sering kali dikaitkan dengan kebiasaan mengumpulkan barang tak berguna hingga menjadi sampah.

Meski begitu, komunitas kesehatan mental tersebut melalui laman resminya di socialconnect.id menjelaskan hoarding adalah salah satu tipe OCD. Ini menjadi tipe yang paling umum, bersamaan dengan tipe checker, washer dan cleaner, orderer, dan obsessional.

OCD sebenarnya adalah suatu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan munculnya pikiran dan perilaku yang berulang serta sulit dikendalikan, sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Adapun hoarding disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang menyebabkan individu kesulitan berpisah atau membuang sesuatu. Ini membuat mereka cenderung menimbun barang dalam jumlah yang sangat banyak, terlepas dari nilai barang tersebut. 

BACA JUGA: Kandungan Talc pada Bedak Bayi Disebut Bisa Memicu Kanker, Benarkah?

Lantas, apa kaitan antara hoarding dan OCD?

Poin utama dari hoarding disorder adalah keterikatan emosional yang dirasakan oleh individu terhadap barang-barang yang disimpannya. Orang dengan gangguan ini cenderung memiliki reaksi emosional yang lebih besar, terutama saat kehilangan barang atau harus membuangnya.

Hoarding disorder dapat berdiri sendiri tanpa adanya gangguan mental lain. Namun, bisa juga menjadi salah satu gejala yang menyertai gangguan mental lainnya, seperti ADHD, depresi, OCPD, dan OCD.

Hoarding dapat menjadi salah satu ciri dan tanda orang dengan OCD, khususnya tipe hoarder. Contoh perilaku hoarding dalam konteks OCD, misalnya membeli barang dengan jumlah kelipatan tiga karena merasa bahwa angka tersebut adalah “magic number”.

Contoh lainnya ialah membeli seluruh barang yang sudah disentuh dan ‘terkontaminasi’ agar orang lain tidak terkontaminasi, serta mengumpulkan barang di dalam laci karena berpikir bahwa barang tersebut sudah terkontaminasi dan tidak boleh disentuh. 

Hal-hal itulah yang menyebabkan munculnya tumpukan barang seperti yang terjadi pada orang dengan hoarding. Adapun perbedaannya, hoarding disorder tidak membuat penderitanya stres layaknya pengidap OCD.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS