Tampil di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengambil momentum untuk memperkuat positioning perusahaan sebagai ecological company.
Positioning ini pun dikomunikasikan di booth Suzuki yang membawa tajuk Hybrid World yang membawa seluruh lini produk hybrid dan beragam aktivitas yang akan melibatkan pengunjung.
Target tersebut ingin dicapai tidak hanya melalui beragam lini produk andalan yang ramah lingkungan melalui teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), namun Suzuki juga menerapkan berbagai proses bisnis yang terus ditingkatkan secara berkesinambungan untuk memberikan dampak yang positif kepada pelanggan dan masyarakat Indonesia secara luas
“Secara paralel, kami juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah lingkungan di Indonesia dan terus memberikan nilai bagi masyarakat Indonesia,” terang Matsushita Ryohei, 4W Sales & Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales dalam pidatonya di pembukaan booth Suzuki, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023).
Sejak tahun 2014, Suzuki telah memulai debut penerapan teknologi ramah lingkungan pada produk terlarisnya di pasar Jepang yaitu melalui penggunaan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
BACA JUGA: Review Suzuki New XL7 Hybrid tipe Alpha, Konsumsi BBM 13,8 KM/L
Mengikuti kesuksesan teknologi tersebut, PT SIS turut menghadirkan teknologi SHVS ke produk-produk mobil yang ada di Indonesia secara bertahap, dimulai dari All New Ertiga Hybrid pada tahun 2022, kemudian Grand Vitara pada tahun 2023 dan langsung diikuti dengan New XL7 Hybrid.
Penerapan teknologi SHVS pada mobil penumpang terpopuler Suzuki bertujuan untuk mempercepat pemerataan distribusi mobil yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Sekaligus, perusahaan mengedukasi pelanggan untuk ikut peduli dan menjaga keberlangsungan lingkungan yang lebih baik. Hingga Juli 2023, Suzuki Indonesia sudah memasarkan produk hybrid-nya hingga 12.457 unit secara nasional dan 12.448 unit ke 15 negara di dunia.
“Jika melihat kondisi infrastruktur dan ekosistem saat ini di Indonesia, teknologi SHVS menjadi yang paling realistis untuk konsumen, khususnya konsumen Indonesia,” lanjut Ryohei.
Upaya Suzuki memperkuat positioning sebagai ecological company juga dilakukan dengan berbagai program sosial. Salah satu kegiatan kepedulian terhadap sosial yang hingga saat ini masih dijalankan adalah program Clean Up The World.
Dalam program Clean Up The World ini, Suzuki mengajak masyarakat dari berbagai kalangan yang bertempat tinggal di wilayah pantai untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan mengumpulkan sampah agar tidak mencemari keindahan pantai tersebut.
BACA JUGA: Suzuki Targetkan 12 Ribu Penjualan New XL7 Hybrid sampai Akhir Tahun
Selain itu, pada produk mesin tempel kapal (Out Board Motor) yang dipasarkan oleh Suzuki juga dilengkapi dengan perangkat tambahan bernama Micro-plastic Collecting Device.
Teknologi ini berfungsi untuk mengambil dan mengumpulkan sampah plastik berukuran kecil pada saat mesin tempel Suzuki dioperasikan di perairan laut.
Melalui kampanye yang dijalankan dalam cakupan global ini, Suzuki melibatkan lebih dari 1.300 orang untuk mengumpulkan lebih dari 30 ton material plastik dan akan terus lanjutkan setiap tahun.
“Jadi kami membangun proyek ini tidak hanya untuk kendaraan roda empat tetapi juga seluruh ekosistem bisnis Suzuki,” tutup Ryohei.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz