Tanamin Bawa Misi Tingkatkan Efisiensi untuk Hasil Panen Petani
Google telah menyelesaikan program pengembangan dan pelatihan pelajar bertajuk Bangun Kualitas Manusia Indonesia atau disingkat Bangkit. Program ini dimulai pada 14 Januari 2022 dan resmi berakhir dengan 2.517 siswa lulus pada 6 September lalu.
Bangkit merupakan program Kampus Merdeka untuk alur belajar cloud computing, mobile development, serta machine learning. Pada akhir pelatihannya, para peserta punya dua tugas akhir yaitu Product-Based Capstone Project dan Company-Based Capstone Project. Dari sini, terlihatlah sejumlah tim yang memiliki berbagai ide menarik, salah satunya Tanamin.
Tanamin adalah sebuah aplikasi machine learning yang dapat mendeteksi penyakit pada tanaman seperti padi, singkong, dan tomat. Selain itu, aplikasi tersebut juga bisa mengenali jenis sayuran secara umum.
Solusi tersebut hadir dengan tujuan membantu petani dalam meningkatkan efisiensi pemeriksaan penyakit untuk mencegah gagal panen. Lebih jauh lagi, mereka bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami memiliki cita-cita untuk menjadikan Tanamin sebagai aplikasi yang dapat membantu pertanian dari hulu ke hilir. Mulai dari perawatan hingga sistem penjualan hasil panen,” ujar Nanang Febrianto, Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang juga pemimpin tim Tanamin dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.
Tanamin berencana fokus dalam sistem monitoring atau perawatan tanaman dalam masa inkubasinya. Mereka berharap bisa memperbanyak dukungan jenis tanaman yang akan dideteksi, lalu memperbaiki dan meningkatkan tingkat akurasi dalam deteksi penyakit tanaman.
Tidak ketinggalan, mereka juga ingin memberikan informasi yang ramah bagi petani. Contohnya seperti hasil deteksi penyakit, cara penanggulangannya, dan tip budi daya serta rekomendasi pupuk yang bisa digunakan.
Nanang juga menambahkan timnya akan membuat fitur yang berguna untuk memberikan wadah bagi komunitas pertanian untuk saling berbagi dan bertukar informasi terkait tentang pertanian. Tanamin akan mentransformasi prototype mereka menjadi produk yang siap untuk diperkenalkan pada user atau masyarakat dalam bimbingan Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 15 kampus Mitra Bangkit.
Editor: Ranto Rajagukguk