Tangguhnya Paus Fransiskus: Tetap Aktif meski Ada Riwayat Penyakit Ini

marketeers article
Paus Fransiskus (Foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE)

Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia telah mencapai puncaknya begitu memimpin Misa Akbar pada Kamis (5/9/2024). Setelah menghadiri acara ini, sang Bapa Suci akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Papua Nugini.

Tentu menakjubkan bisa melihat bagaimana Paus Fransiskus tetap aktif pada usianya yang sudah renta. Belum lagi, Pope kelahiran 17 Desember 1936 itu diketahui memiliki sejumlah riwayat penyakit yang diidapnya sejak muda.

Melansir Reuters, berikut adalah masalah kesehatan yang telah dilalui Pemimpin Gereja Katolik Sedunia dengan penuh keteguhan:

BACA JUGA: Tips Menerapkan Gaya Hidup Sederhana ala Paus Fransiskus

Masalah Usus Besar dan Perut

Paus Fransiskus sempat dikabarkan memerlukan operasi untuk memperbaiki laparocele, yaitu hernia yang terbentuk di atas bekas luka operasi sebelumnya. Ini menyebabkan penyumbatan usus, sehingga tim medis memutuskan untuk melakukan operasi dengan anestesi umum.

Pada tahun 2021, Paus memang pernah menjalani operasi selama enam jam untuk mengangkat 33 cm dari usus besarnya. Operasi ini bertujuan untuk mengatasi divertikulitis, kondisi usus yang sangat menyakitkan. 

Masalah Paru-Paru dan Pernapasan

Pada usia 21 tahun, Paus Fransiskus, yang kala itu masih bernama Jorge Bergoglio, mengalami radang selaput dada. Kondisi ini membuatnya harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya.

Pada Maret 2023, Paus kembali mengalami kesulitan bernapas hingga mengharuskannya dirawat di rumah sakit. Untungnya, setelah menerima perawatan antibiotik untuk bronkitis, ia pulih dengan cepat. 

BACA JUGA: Dialami Mendiang Faisal Basri, Kenali 5 Faktor Pemicu Serangan Jantung

Masalah Punggung dan Lutut

Paus Fransiskus telah lama menderita linu panggul, yaitu kondisi yang menyebabkan nyeri pada punggung, pinggul, dan kaki. Selain itu, Pope Francis juga mengalami masalah pada lututnya, yang menyebabkan rasa sakit dan keterbatasan mobilitas. 

Meski begitu, Paus memilih untuk tidak menjalani operasi lutut. Sebagai gantinya, ia menjalani terapi laser dan magnet untuk mengatasi rasa sakit, yang kemudian juga membuatnya harus menggunakan kursi roda atau tongkat untuk berjalan.

Kesehatan Mental 

Di tengah tantangan fisik, Paus Fransiskus juga pernah mengungkapkan bahwa menghadapi kecemasan saat masih menjadi imam muda di Argentina, terutama selama masa kediktatoran militer.  Ia bahkan menemui seorang psikiater untuk mengatasi hal tersebut. 

Musik klasik karya Johann Sebastian Bach pun menjadi salah satu cara baginya untuk meredakan tekanan dan menjaga keseimbangan mental.

Itulah beberapa riwayat penyakit yang diidap oleh Paus Fransiskus. Meski tubuhnya mengalami berbagai gangguan, semangatnya tetap tak tergoyahkan dan terus menjalankan tugas-tugasnya dengan dedikasi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS