Tangkap Tren AI dan NLP, User Portfolio GDP Venture Naik 10 Kali Lipat
Teknologi kecerdasar buatan atau artificial intelligence (AI) dan natural language pocessing (NLP) telah menjadi pusat perhatian dalam perkembangan industri teknologi. Inovasi yang terus berkembang dalam bidang ini telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk komunikasi, hiburan, dan bisnis.
Menangkap tren ini, Prosa.ai, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan produk berbasis AI dan NLP, menciptakan solusi text-to-speech (TTS), sebuah solusi berbasis cloud yang memungkinkan pengguna untuk mengubah teks menjadi suara dengan mudah dan cepat.
Dibandingkan dengan versi sebelumnya, produk TTS terbaru dari Prosa.ai menawarkan peningkatan signifikan, termasuk penambahan suara baru dan fitur-fitur canggih seperti ‘jeda’ dan ‘custom voice’.
BACA JUGA: Mengenal NLP, Pemrosesan Bahasa Manusia yang Canggih
Dengan meningkatnya permintaan akan solusi AI yang dapat mengubah teks menjadi suara, portfolio GDP Venture ini telah mengambil langkah proaktif untuk menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar saat ini, tetapi juga membuka peluang baru dalam penggunaan teknologi ini.
Salah satu fitur unggulan dari produk TTS Prosa.ai adalah berbagai karakter suara yang tersedia, mulai dari suara bahasa Indonesia hingga bahasa Inggris, dan karakter suara khusus seperti karakter ‘Dini’ yang dirancang khusus untuk audiobook berbahasa Indonesia.
Teguh Eko Budiarto, Co-Founder & CEO Prosa.ai mengatakan, dengan memahami kebutuhan pengguna secara mendalam, Prosa.ai telah berhasil menciptakan suara-suara yang tidak hanya natural, tetapi juga memenuhi kebutuhan spesifik dalam berbagai konteks penggunaan, seperti pembacaan berita dan voice-over.
“Kami yakin ruang untuk perkembangan teknologi TTS ini masih sangat besar terutama untuk peningkatan kualitas suara yang semakin natural dan kebutuhannya pun terus meningkat ditandai dengan jumlah volume pencarian teknologi TTS di hasil pencarian google (SERP) yang kami amati melalui tools web traffic analysis,” kata Teguh Eko Budiarto dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (5/4/2024).
Terobosan itu membuat Prosa.ai mencatat pertumbuhan yang pesat dalam jumlah pengguna dan transaksi sejak diluncurkan pada tahun 2021.
Di awal 2024, user Prosa.ai sudah hampir mencapai 300 ribu atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam waktu kurang dari 3 tahun.
BACA JUGA: Kisah Ink Lords Manfaatkan Kreatif AI di Industri Vape
Secara rata-rata, Prosa.ai mencatat adanya 20 ribu pengguna aktif setiap bulannya, dengan total transaksi untuk paket Prosa TTS mencapai lebih dari 25 ribu sejak pertama kali diluncurkan.
Tidak hanya itu, Prosa.ai juga terus mengembangkan fitur-fitur baru yang memberikan nilai tambah bagi pengguna, seperti fitur emosi dalam suara dan marketplace bagi Voice Talent. Hal ini menunjukkan komitmen Prosa.ai untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan produknya, serta meningkatkan pengalaman pengguna secara berkesinambungan.
Meski memiliki layanan business-to-consumer (B2C), perusahaan tetap berfokus pada pasar business-to-business (B2B) sebagai pasar utama. Karena, permintaan teknologi AI dan NLP dalam ranah B2B masih menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar pada perusahaan.
Editor: Eric Iskandarsjah