PT Pos Indonesia (Persero) melakukan penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Denpasar, Bali, pada awal Oktober 2023. Penyaluran ini menjadi rangkaian dari penyaluran Bansos Sembako dan PKH triwulan III 2023, yang diamanahkan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kepada Pos Indonesia.
Penyaluran Bansos Sembako dan PKH di Denpasar, secara keseluruhan berjalan lancar. Hal ini berkat persiapan dan perencanaan matang yang dilakukan Pos Indonesia, sehingga bansos tersebut bisa tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Secara umum, penyaluran sembako di sini berjalan lancar. Teman-teman melakukan persiapan dari mulai proses pengumpulan data, pemilahan data, mengatur penjadwalan, pemberitahuan pembagian kepada KPM melalui desa atau kelurahan,” kata Executive General Manager Kantor Pos KCU Denpasar, Hendri Lasmana seperti dikutip dalam siaran resminya, Senin (9/10/2023).
Dalam menjalani tugas tersebut, Pos Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Petugas Pos Indonesia harus masuk ke beberapa lokasi yang sulit dijangkau, untuk memastikan Bansos Sembako dan PKH terdistribusikan kepada KPM.
BACA JUGA: Salurkan Bansos di Wilayah 3T, Pos Indonesia Janjikan Tepat Waktu
Namun, kendala tersebut tak membuat pihak Pos Indonesia patah arang. Bahkan, Hendri memastikan pihaknya mampu mengatasi permasalahan itu.
Salah satunya dengan berkoordinasi dengan kepala desa setempat. Hendri pun mengungkapkan ada beberapa titik wilayah yang sulit dijangkau.
Akan tetapi, teman-teman bisa melakukan itu dengan berkoordinasi dengan kepala desa setempat.
“Apalagi, untuk warga masyarakat lansia, difabel, atau mereka yang sudah tidak memungkinkan datang, kami akan mengantarkan langsung. Jadi, kami berkoordinasi juga dengan desa berdasarkan hasil pembayaran,” ujar Hendri.
Pos Indonesia menggunakan tiga metode dalam menyalurkan bansos sembako dan PKH. Mulai dari metode penyaluran di Kantor Pos, metode penyaluran melalui komunitas, dan metode penyaluran door to door alias mengantarkan bantuan langsung ke rumah KPM.
BACA JUGA: Jokowi Alihkan Subsidi BBM Rp 24,17 Triliun ke Bansos, Ini Perinciannya
Dalam penyaluran bansos secara door to door, ada dua teknologi yang digunakan untuk memvalidasi data dan lokasi KPM. Pertama adalah teknologi geotagging untuk menandai lokasi rumah KPM.
Kemudian, ada teknologi face recognition, yaitu memotret wajah dan rumah KPM untuk memastikan bahwa penerima manfaat sudah sesuai data dari Kementerian Sosial.
Berkat kedua teknologi tersebut penyaluran bansos bisa berjalan dengan baik. Bahkan, bermanfaat untuk penyaluran bansos berikutnya.
“Kami bekerja sama dengan Kemensos untuk melakukan geotagging. Melalui geotagging, kami mengetahui penerima bansos dikategorikan layak atau tidak. Jadi sudah dilakukan secara sistem, teman-teman datang ke lokasi untuk foto rumah KPM. Dari data-data tersebut, Kemensos melakukan evaluasi terhadap KPM. Di situlah data disesuaikan setiap saat,” tutur Hendri.
Editor: Ranto Rajagukguk