Tanjung Perak Berpotensi Jadi Hub Port Arus Logistik Nasional

marketeers article

 Indonesian National Shipowners' Association (INSA) atau Persatuan Pengusaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia Surabaya  memproyeksikan bahwa Terminal Teluk Lamong dan JIIPE nantinya dapat menjadi hub-port arus logistik nasional. Hal ini ditunjang oleh keunggulan kedalaman (draft) dan kecanggihan alat bongkar muat, serta secara geografis berlokasi di tengah-tengah Nusantara.

“Hal-hal itu semakin menguatkan infrastruktur pelabuhan yang dikelola Pelindo III tersebut untuk menjadi hub-port. Semoga bisa mendukung peningkatan produktivitas pengusaha dan tentunya menekan logistic cost nasional”, kata Ketua DPC INSA Surabaya Stenven Lesawengen di silaturahmi INSA Surabaya di Terminal Penumpang Kapal Laut Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat lalu.

Ia menambahkan, para pelaku bisnis mengharapkan Pelindo III dapat lebih mengoptimalkan lagi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang sudah selesai direvitalisasi. Alur pelayaran yang kini selebar 150 meter dengan kedalaman -13 meter LWS tersebut akan mengakomodir kapal-kapal besar berukuran 5.000 TEUs dapat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak yang akan meningkatkan efisiensi biaya logistik.

Dalam kesempatan itu, Kahumas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan siap menampung masukan dari para pebisnis. Sehingga, meningkatkan produktivitas bersama. Apalagi, Pelindo III serius dalam mengusung “customer focus” yang jadi salah satu budaya BUMN kepelabuhanan tersebut.

Edi juga membenarkan bahwa saat ini kapal-kapal internasional bermuatan besar sudah mulai sandar di Terminal Teluk Lamong karena kedalaman dermaganya mencapai -14 meter LWS dan bisa diperdalam lagi hingga -16 meter LWS. Juga telah dilakukan revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan lebar alur menjadi 150 meter, kedalaman menjadi -13 mLWS pada tahap pertama.  Secara bertahap akan diperlebar hingga 200 meter dan dalam -16 mLWS, sehingga kapal tujuan Indonesia tidak perlu lagi singgah ke Singapura.

“Pelayaran dapat menikmati efisiensi waktu dan biaya dengan membongkar dan memuat barangnya di Terminal Teluk Lamong dan telah dibuktikan dengan adanya rute kapal internasional asal Tiongkok, Hongkong, dan Korea yang bisa langsung mengirimkan barang ke Indonesia melalui Terminal Teluk Lamong tanpa harus transit melalui Singapura lagi”, ujar Edi.

Berdasarkan catatan pengiriman barang menggunakan kemasan petikemas menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, realisasi pada tahun 2014 menunjukkan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak tercatat 3,1 juta Teus atau meningkat 4% dari realisasi tahun 2013 dengan catatan 2,9 juta Teus. Selanjutnya Edi kembali merinci, realisasi arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak sampai dengan triwulan III 2015 ini tercatat 2,2 juta Teus

Related