Baidu Inc, perusahaan teknologi asal Cina berencana meluncurkan layanan chatbot dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mirip dengan ChatGPT milik OpenAI. Bila tidak ada aral melintang, layanan chatbot itu akan dirilis pada Maret 2023 mendatang.
Dilansir dari Reuters, Senin (30/1/2023), perusahaan yang dikenal sebagai search engine itu bakal meluncurkan layanan chatbot sebagai aplikasi mandiri dan secara bertahap menggabungkannya ke mesin pencari. Teknologi ChatGPT bekerja dengan mempelajari sejumlah besar data dan menjawab pertanyaan pengguna seperti layaknya manusia.
BACA JUGA: Microsoft Umumkan Investasi Baru Miliaran Dolar AS ke ChatGPT
ChatGPT menawarkan informasi seperti mesin pencari atau bahkan bernarasi, layaknya novelis. Chatbots di Cina saat ini berfokus pada interaksi sosial, sedangkan ChatGPT bekerja lebih baik dalam tugas-tugasnya yang lebih profesional, seperti pemrograman dan penulisan esai.
Baidu berencana untuk menggabungkan informasi yang dihasilkan chatbot ketika pengguna membuat permintaan pencarian, bukan hanya tautan. Reuters mencoba meminta konfirmasi mengenai rencana itu, namun Baidu menolak berkomentar.
Microsoft Corp telah menggelontorkan dana senilai US$ 1 miliar untuk OpenAI, perusahaan yang bermarkas di San Fransisco. Perusahaan pencipta sistem operasi Windows tersebut juga tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan investasinya.
BACA JUGA: Microsoft Bakal PHK 10.000 Karyawan, Ini Alasannya
Semafor mengungkap adanya pembicaraan Microsoft untuk menggelontorkan US$ 10 miliar untuk investasi lanjutan. Kesepakatan ini menandai fase ketiga dari kemitraan antara kedua perusahaan menyusul investasi Microsoft sebelumnya pada tahun 2019 dan 2021.
Microsoft mengatakan kemitraaan yang diperbarui ini akan mempercepat terobosan dalam Artificial Intelligence (AI) dan membantu kedua perusahaan untuk mengomersilkan teknologi canggih di masa depan. Microsoft juga telah bekerja untuk menambahkan perangkat lunak penghasil gambar OpenAI ke mesin pencari Bing dalam rangka berkompetisi dengan Google, milik Alphabet Inc.
Baidu yang berbasis di Beijing telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi AI, termasuk dalam layanan cloud, chip, dan mengemudi secara otonom. Perusahaan ini ingin terus mendiversifikasi usaha untuk mencari peluang pendapatan baru.
Pada konferensi pengembang bulan lalu, Baidu meluncurkan tiga ‘kreator’ bertenaga AI yang teknologinya memungkinkan untuk berperan sebagai penulis naskah, ilustrator, editor atau animator.