Tantangan Industri Perbankan di Era Digital

marketeers article

Revolusi digital yang tengah terjadi saat ini telah mengubah bagaimana bisnis beroperasi secara mendasar. Kini, hampir di setiap industri terdapat teknologi yang membuat perusahaan harus melakukan perubahan dan bertransformasi. Salah satu industri yang terkena dampak dari inovasi digital ini adalah sektor keuangan. 

Edwin Utama, Partner and Managing Director BCG Jakarta mengatakan seiring dengan bisnis pembayaran dan transaksi bank yang terus berevolusi, bank dapat memenangi persaingan dengan memanfaatkan infrastruktur dan pengetahuan konsumen mereka yang luas. Untuk terus memperoleh nilai dari bisnis pembayaran, mereka harus mengambil tindakan yang tegas dalam berbagai dimensi.

“Bank dapat meningkatkan kesempurnaan interface digital, memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efektivitas operasi, dan membentuk kemitraan dalam ekosistem pembayaran yang lebih luas. Bank juga perlu mengakui bahwa nilai sektor pembayaran akan semakin cepat terwujud dengan memperdalam hubungan dengan pelanggan,” kata Edwin.

Munculnya ponsel pintar dan aplikasi mobile memberikan kesempatan kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan frekuensi interaksi yang pada akhirnya akan memperkuat hubungan dengan para pelanggan.

“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bank dapat menawarkan fitur ponsel canggih. Seperti, kemampuan untuk menolak atau melaporkan transaksi yang dicurigai sebagai penipuan, menerima pemberitahuan yang sesuai dengan keinginan mereka masing-masing, tebusan rewards yang lebih fleksibel, atau mengaktifkan atau menutup kartu mereka,” tambahnya. 

Bank-bank juga memiliki akses terhadap data baru yang berharga – seperti informasi location-based context-aware yang dihasilkan dari penggunaan mobile-wallet dan aplikasi mobile – yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi penipuan dan memberikan program-program loyalitas yang bersifat lebih personal.

Data-data tersebut dapat menjadi informasi yang sangat berguna.Namun, bank-bank perlu lebih berhati-hati untuk tidak melewati privasi dari setiap pelanggannya. BCG memperkirakan bahwa dua per tiga dari potensi nilai total big data berada dalam risiko apabila para stakeholders gagal untuk membangun batasan yang tepat dan dipatuhi oleh semua pihak.

Editor: Sigit Kurniawan

Related