Saluran pemasaran milik Alibaba Group, Taobao Live berencana membuka sesi live streaming untuk 300.000 merchant per hari. Taobao Live juga akan melakukan inkubasi terhadap lebih dari 200.000 peritel offline untuk bergabung dengan platform mereka.
Taobao Live dan merchant menyajikan layanan dan sumber pendapatan bagi live streamer. Keuntungan yang mereka dapatkan bisa mencapai miliaran Yuan jika mereka berhasil mendatangkan traffic baru, menambah pengikut, dan membawa audiens baru serta memfasilitasi transaksi.
Untuk memberikan pengalaman berbeda bagi penonton, Taobao pun bersiap untuk menyediakan teknologi mulai dari jaringan 5G, artificial intellegence (AI), hingga augmented reality (AR).
“Taobao Live sedang mengarah pada percepatan digitalisasi sektor ritel di China. Kami menawarkan solusi bagi merek dan merchant untuk mempercepat transformasi bisnis dan meningkatkan pendapatan dengan cara pemasaran baru,” ungkap Senior Director of E-Commerce Content Taobao Feng Yu.
Ia menambahkan bahwa krisis kesehatan yang tengah dihadapi dunia merupakan panggilan untuk para peritel untuk mempercepat perubahan usaha mereka secara digital. Sehingga, bisnis yang mereka jalankan bisa menjadi lebih dinamis dan fleksibel.
Dengan audiens masif dan teknologi yang mengintegrasikan ritel online dan offline, Taobao Live menjadi model ritel masa depan. “Live streaming kini menjadi infrastruktur bagi e-commerce untuk terus maju,” tutur Feng Yu.
Volume penjualan barang melalui Taobao Live meningkat hingga 150% dalam tiga tahun beruntun. Taobao Live diperkirakan sudah membantu banyak pekerjaan di kategori penata rias hingga teknisi dan petani di pedesaan.
Taobao Live sukses menghubungkan petani secara online kepada lebih banyak konsumen. Taobao Live menjadi platform untuk 1,6 juta sesi untuk penjualan produk pertanian. Sejak meluncurkan program Rural Support untuk membantu pertanian di masa pandemi tahun ini, Taobao membebaskan biaya untuk para petani lokal yang ingin menjual hasil taninya.
Editor: Ramadhan Triwijanarko