Pada tahun 2015, Asuransi Jiwasraya berhasil tumbuh sebesar 62%. Bagi De Yong Adrian, Marketing Director Asuransi Jiwasraya, satu hal yang berhasil tumbuh sebesar itu saat perekonomian melambat adalah berhasil memasuki pasar yang tidak banyak diperhatikan oleh pelaku sejenis.
Memasuki tahun 2016, Jiwasraya tidak mau kendor sedikit pun. Target pertumbuhan sebesar 70% sudah dicanangkan oleh perusahaan asuransi yang berdiri sejak tahun 1859. Untuk mencapai target ini, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh Jiwasraya.
Salah satunya, dengan masuk ke kategori asuransi bagi para pensiunan. De Yong menjelaskan bahwa Jiwasraya akan menciptakan produk yang membantu para pensiunan dalam bentuk melanjutkan pendapatan bulanan para pensiunan ini dalam jangka waktu tertentu.
“Orang mau pensiun itu biasanya was-was. kami ciptakan produk yang bisa membantu mereka. Misalnya, orang meninggal, Jiwasraya akan melanjutkan gaji mereka dalam jangka waktu tertentu untuk keluarga yang ditinggalkan,” terang De Yong.
Produk ini telah diluncurkan oleh Jiwasraya. Hanya dalam waktu satu setengah bulan, Jiwasraya meraup pendapatan sebesar Rp 816 miliar.
Selain pengembangan produk, langkah Jiwasraya adalah dengan melakukan digitalisasi sistem. Termasuk dalam digitalisasi sistem pemasaran yang akan memudahkan Jiwasraya dalam mendekatkan nasabah-nasabah mereka.
Editor: Sigit Kurniawan