Debut film animasi terbaru Disney-Pixar ‘Lightyear’ berhasil meraup US$ 51 juta dari penayangan premiere domestik. Sayangnya, angka tersebut masih jauh dari nilai keuntungan yang diproyeksikan pada pekan awal penayangan di bioskop yaitu sebesar US$ 70 juta.
Dilansir dari artikel CNBC International, sejak penayangan perdananya pada Jumat (17/6/2022) hingga Minggu (19/6/2022) Lightyear berhasil mengumpulkan US$ 51 juta dari 4.255 bioskop Amerika Utara. Tak hanya jauh dari nilai yang diproyeksikan, angka yang dicapai Lightyear juga tertinggal dari Jurassic World Dominion yang masih menguasai box office Amerika di minggu kedua penayangannya dengan perolehan sebanyak US$ 58 juta.
Lightyear merupakan merupakan spin-off dari semesta ‘Toy Story’ yang menceritakan asal usul tokoh space ranger Buzz Lightyear yang menjadi tokoh utama dalam film tersebut. Dibintangi oleh Chris Evans sebagai pengisi suara tokoh Buzz Lightyear, Lightyear menjadi film Pixar pertama yang diputar di layar lebar sejak dua tahun lalu akibat pandemi COVID-19 yang melanda. Film ini menjadi tayangan animasi dengan kinerja terbaik di box office sejak pandemi dimulai.
Mengutip pernyataan Chief Media Analyst Boxoffice.com Shawn Robbins dalam artikel CNBC International, secara teoritis Lightyear memilki potensi yang besar, melihat dari rekam jejak dua film terakhir semesta Toy Story, yakni ‘Toy Story 4’ dan ‘Toy Story 3’ yang menghasilkan lebih dari US$ 100 juta dalam penayangan perdananya. Menurutnya, ada beberapa faktor yang memungkinkan redupnya peminat Lightyear di masa premiere-nya.
“Bisa jadi persaingan box office yang ketat dengan kehadiran Jurassic World: Dominion dari Universal, Top Gun: Maverick dari Paramount dan Skydance adalah alasan mengapa Lightyear tidak mendapatkan nilai debut yang sesuai dengan proyeksi. Mungkin juga strategi Disney selama ini yang selalu menghadirkan film debut mereka di layanan OTT Disney+ membuat penonton lebih memilih untuk menunggu dibandingkan datang ke bioskop,” jelas Robbins.
Sebelum penayangan perdananya, Lightyear sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Melansir artikel The New York Times, film ini menuai kontroversi karena menampilkan adegan ciuman sesama jenis hingga dilarang tayang di sejumlah negara seperti Arab Saudi, Malaysia dan Indonesia.
Namun pada awal penayangannya, Lightyear mendapatkan baragam ulasan yang sebagian besar positif. Pujian dan ulasan positif tersebut banyak ditujukan pada tampilan animasi dan performa pengisi suara yang baik dalam film tersebut. Sedangkan kritik untuk Lightyear banyak tertuju pada cerita film yang relatif sederhana.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz