Tekad EIGER Terapkan Nilai Berkelanjutan dari Sisi Bahan Baku

marketeers article
EIGER rilis laporan ESG Report 2021 termasuk sasaran penggunaan bahan baku berkelanjutan (FOTO: Marketeers)

PT Eigerindo Multi Produk Industri selaku pemegang merek kegiatan luar ruang EIGER Adventure mengungkap sasaran penggunaan 20% bahan baku berkelanjutan pada tahun 2030. Tekad itu tertuang dalam laporan Environment, Social, and Governance (ESG) Report 2021, yang kali pertama disampaikan perusahaan pada Jumat (22/4/2022) dengan tema Untuk Bumi, Untuk Nanti.

Dalam langkah awal penerapan sisi berkelanjutan dari segi bahan baku, EIGER pada tahun 2021 sudah menggunakan 3,5% material terbarukan untuk produk apparel keluarannya. Besaran produk yang mengalami cacat atau defect sehingga gagal terjual pada tahun 2021 juga mengalami penurunan hingga 49% jika dibandingkan catatan sepanjang tahun 2020.

Misi pengetatan aspek berkelanjutan dari merek EIGER berangkat dari keprihatinan banyak pihak terhadap kondisi alam Indonesia. Termasuk timbulnya pencemaran berupa sampah dari kegiatan luar ruang, seperti pada jalur pendakian di banyak area gunung dan taman nasional dalam wilayah Tanah Air. Fenomena ini menjadi bahan diskusi serta masukan dari sejumlah komunitas dan pemerhati lingkungan kepada EIGER.

“Padahal, sebagai merek yang terus mengajak masyarakat untuk melakukan eksplorasi, alam selalu menjadi inspirasi terbesar kami dalam mengembangkan produk dan kegiatan. Di situlah kami merasa memiliki tanggung jawab yang besar atas kondisi alam dan lingkungan,” kata CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri Christian H. Sarsono, dalam keterangan resminya.

Laporan aspek berkelanjutan berupa ESG Report 2021 menjadi upaya pencatatan terukur. Catatan ini menyediakan data yang terintegrasi dari berbagai kegiatan perusahaan EIGER seperti pemakaian bahan baku. Di sisi lain, upaya ini dinilai efektif dalam pelaksanaan kampanye perusahaan yang ingin mendorong kepedulian terhadap lingkungan yang sudah terlaksana sejak tahun 2012.

Di luar sasaran penggunaan bahan baku terbarukan, aspek berkelanjutan yang diterapkan EIGER pada tahun 2030 turut mencakup sektor lainnya. Hal tersebut adalah praktik ramah lingkungan di tingkat pemasok bahan baku hingga 100%, melakukan carbon balance offset, hingga menerapkan konsep bangunan hijau, dan pengurangan di seluruh kantor pusat dan toko.

“Dengan adanya target ini, kami ke depannya harus mempertanggung jawabkan apakah terpenuhi atau tidak. Di sisi lain target yang sama memberi motivasi juga untuk berbuat lebih baik,” ujar General Manager Product Research and Development EIGER Adventure and Sustainability Project Leader Harimula Muharam.

Harimula menyontohkan kebijakan berkelanjutan EIGER dalam mendorong pemasok bahan baku lokal untuk dapat turut mengurangi emisi karbon dalam kegiatan produksinya. Namun, terdapat kendala lain yakni beberapa bahan baku dan materi produksi yang tetap harus didatangkan dari rantai pasok asal luar negeri. Saat ini, EIGER didukung oleh 103 pemasok dengan 52 di antaranya berasal dari Indonesia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS