Peranan teknologi big data untuk kehidupan manusia saat sangat besar. Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk membangun kehidupan manusia yang lebih baik. Biasanya, pembangunan tidak berjalan secara efektif dan efisien karena tidak berbasis data. Sebaliknya, teknologi ini memungkinkan pemecahan persoalan manusia dengan lebih baik, entah soal kemacetan lalu lintas, layanan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
“Perkembangan teknologi ini sangat potensial. Tak hanya untuk bisnis, juga untuk meningkatkan kehidupan manusia secara umum. Teknologi ini memungkinkan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju karena seluruh dunia masih belajar mengadaptasi potensi big data ini,” ujar Regi Wahyu, CEO Mediatrac, dalam konferensi pers “Data For Life 2016” di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Selama ini, teknologi big data dalam konteks bisnis bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan penghasilan, mengoptimalisasi proses, menggali customer insight, dan sebagainya. Regi mengatakan, jangan dibayangkan big data ini sebagai sesuatu yang mengawang-awang. Kehidupan keseharian kita saat ini, sambung Regi, hampir selalu terkait dengan big data.
Bahkan, di kalangan pemerintahan, big data bisa dimanfaatkan untuk membangun smart city. Dengan ini, pemerintah bisa meningkatkan kualitas pelayanan publiknya. Apa yang dulunya persoalan tampak tak mungkin dipecahkan, dengan big data bisa terpecahkan. Ia menyebut tiga kekutan big data, yakni unik, berdampak, dan revolusioner.
Dalam rangka mempopulerkan big data kepada semua lapisan masyarakat, Mediatrac akan menggelar festival Data For Life 2016 pada 27-31 Agustus 2016. Ajang ini terdiri dari beberapa sesi, seperti Data for Life Conference, Sci-Fi Hardware Hackathon, Student Session, SETI Symposium, Technology & Business Workshop, dan Tech-Art Exibition.