Kartu Prakerja mendapat pengakuan internasional atas keberhasilan memanfaatkan teknologi digital. Dalam waktu kurang dari tiga tahun pelaksanaan program sejak tahun 2020-2022, telah memberi manfaat pada 16,4 juta orang di Indonesia.
“Sekitar 51% dari peserta Kartu Prakerja adalah perempuan dan 3% adalah penyandang disabilitas. Di antara mereka yang menganggur, sepertiga dari mereka kini bekerja, baik sebagai pemilik usaha kecil maupun sebagai karyawan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Cipta Kerja sebagai lembaga pengarah kebijakan Program Kartu Prakerja dalam siaran persnya.
Airlangga menyatakan bahwa program Kartu Prakerja ini lebih dari sekadar kebijakan, pendanaan atau teknologi. Dibutuhkan perubahan radikal dalam institusi dan budaya, serta di pemerintahan, perusahaan dan individu. “Program ini tidak hanya efektif dalam memberikan hasil yang baik, tetapi juga dengan biaya yang efisien,” kata dia.
David Atchoarena, Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning mengatakan pemanfaatan perkembangan digital dalam pelaksanaan Kartu Prakerja dengan menyediakan pelatihan adalah hal yang baik dan inovatif. Terutama, terkait pembelajaran dan pendidikan orang dewasa (adult learning and education).
“Ini sekaligus membangun jembatan antara pendidikan formal dan informal. Teknologi menjadi game changer terutama dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja, baik upskilling dan reskilling,” kata David dalam webinar publik bertajuk Bringing 16.4 Million People Closer to Full and Productive Employment and Decent Work Using Digital Technology.
David menambahkan, pengalaman Kartu Prakerja patut ditiru negara-negara lain. Apa yang dilakukan Prakerja dinilainya sejalan dengan misi organisasi yang dipimpinnya, yakni memberikan kesempatan pembelajaran seumur hidup. “Tujuan pembelajaran sepanjang hayat, antara lain bertujuan untuk menekan ketidakadilan gender dan ketimpangan ekonomi,” ujarnya.
Dalam forum yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menambahkan, Kartu Prakerja memberikan beasiswa kepada angkatan kerja yang bisa secara bebas memilih pelatihan online yang tersedia di mitra e-marketplace yang relevan dengan pasar kerja saat ini tanpa diskriminasi. “Sebanyak 12% penerima berusia lebih dari 50 tahun dan 19% adalah lulusan SMP,” ujar Denni.