Diskusi pengembangan teknologi digital yang digelar Indonesia Banking Expo 2015 disambut baik oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Ia mengatakan, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran di Indonesia mendukung penuh pengembangan teknologi digital ini. “Dengan ini, akan terjadi efisensi layanan dan jangkauannya yang lebih luas. Ini harus menjadi komitmen bersama seluruh perbankan,” kata Agus dalam gala dinner Ibex 2015 di Jakarta, Kamis (10/10/2015).
Selain itu, dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, sambung Agus, perbankan Indonesia bisa melakukan inovasi. “Inovasi ini bisa dalam rupa produk yang semakin bagus, layanan yang semakin bagus. Hal yang utama, kita bisa masuk ke segmen yang selama ini tak bisa kita dekati, baik dari segmen yang kaya hingga yang miskin,” kata Agus.
Teknologi digital bagi Agus merupakan tantangan perbankan Indonesia. Apalagi pada saat ini, masih ada 48% masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan perbankan. Agus menyebut dana APBN untuk orang miskin mencapai Rp 128 triliun. Kata Agus, teknologi digital akan membantu penyaluran dana itu ke orang miskin di seluruh Indonesia, khususnya yang berada di daerah paling terpencil.
Agus mengajak para pelaku perbankan mengaca apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi saat masih menjabat gubernur DKI jakarta. Jokowi berkomitmen agar pembayaran APBD Jakarta dilakukan secara elektronik dan bukan tunai. Hasilnya, ada penghematan besar.
Agus mengingatkan pesan Jokowi saat membuka IBEX 2015 yang mengatakan bahwa APBN pun harus disalurkan secara elektronik. “Presiden sudah mengajak. Sebaiknya, perbankan Indonesia jangan lambat dalam merespons. Mari persiapkan platform ini demi pelayanan yang lebih baik,” kata Agus.