Pada Selasa (01/10/2019), Zebra Technologies merilis hasil survei dari Warehousing Asia Pacific Vision Study. Studi dimaksudkan untuk menganalisis strategi dari para pemimpin industri dalam mempersiapkan berbagai program. Sebut saja modernisasi gudang, pusat distribusi, dan pusat pemenuhan permintaan, dengan melibatkan 1.403 pembuat keputusan. Entah di bidang TI dan operasional dari industri manufaktur, transportasi dan logistik, ritel, pengiriman paket, dan distribusi grosir dari seluruh dunia.
“Mentalitas konsumen yang cenderung menginginkann produk saat ini juga nyata di semua industri. Hal ini telah memutarbalikkan rantai pasokan. Hal ini mempengaruhi produsen, pebisnis ritel, dan operasional pergudangan yang melayani kebutuhan para konsumen,” ujar Ben Marvin Tan, Country Manager Indonesia Zebra Technologies Asia Pasifik.
Menurut Aik Jin, Tan, Vertical Solutions Lead dari Zebra Technologies Asia PasifiK, saat ini operasional pergudangan, distribusi, dan pemenuhan permintaan tengah mengalami perombakan ke arah yang lebih modern. Para pemimpin di industri pergudangan pun memilirik teknologi untuk mengatasi tantangan bisnis, terutama yang didorong oleh kebutuhan ekonomi on-demand.
Solusi otomatisasi dan augmentasi pekerja pun akan menjadi fokus utama dari rencana pembuat keputusan untuk lima tahun ke depan. Sekitar 81% responden pun setuju bahwa memperlengkapi para pekerja dengan teknologi adalah cara terbaik untuk memperkenalkan otomatisasi di gudang. Namun, hanya 34% yang telah memiliki pemahaman jelas tentang cara memulai otomatisasi
Studi ini menyebutkan pada tahun 2024, otomatisasi akan meningkatkan kinerja pekerja dibandingkan mengganti pekerja. Sebanyak 57% responden dalam studi ini pun telah berencana untuk mengaktifkan otomatisasi parsial atau augmentasi tenaga kerja dengan teknologi di gudang untuk meningkatkan kinerja.
Selain itu, sebanyak 49% dari pembuat keputusan dalam studi ini melaporkan peningkatan permintaan konsumen menjadi pendorong utama pertumbuhan. Hampir 40% dari responden juga menyatakan bahwa waktu tunggu pemesanan yang lebih singkat mendorong rencana ekspansi mereka dan berpikir ulang mengenai strategi.
Sebanyak 68% responden mengatakan pemanfaatan TI/teknologi diidentifikasi sebagai tantangan operasional terbesar dalam lima tahun ke depan. Tetapi, hasil dari pemanfaatan teknologi merupakan hasil jangka panjang yang diinginkan untuk meningkatkan visibilitas aset, panduan secara real-time, dan kinerja berbasis data.
Meski demikian, Zebra mengaku bahwa Indonesia tidak menjadi salah satu responden mereka. Tetapi studi ini dapat menjadi referensi bagi industri pergudangan Indonesia dalam mempersiapkan strategi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi on-demand.
Editor: Sigit Kurniawan