Aplikasi perpesanan Telegram akan meluncurkan paket berlangganan berbayar untuk penggunanya bulan ini. Pavel Durov, pendiri Telegram mengatakan layanan terbaru aplikasi akan dinamai Telegram premium.
Durov melalui unggahan di blog Telegram mengatakan beberapa fitur di dalam Telegram Premium adalah mendapatkan batasan yang lebih tinggi untuk obrolan, media, dan unggahan file, dibandingkan akun biasa.
“Satu-satunya cara untuk membuat penggemar kami yang menuntut mendapatkan lebih banyak fitur sambil menjaga fitur yang sudah ada tetap gratis, adalah dengan membuat batasan fitur yang dinaikkan menjadi opsi berbayar,” katanya dikutip dari blog perusahaan, Senin (13/6/2022).
Durov mengatakan langkah untuk menawarkan langganan berbayar adalah untuk memastikan Telegram tetap didanai terutama oleh penggunanya dan bukan pengiklan. “Saya percaya bahwa Telegram harus didanai terutama oleh penggunanya, bukan pengiklan. Dengan cara ini pengguna kami akan selalu menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.
Selain memberikan batas lebih kepada pengguna berlangganan, Telegram juga memberikan kesempatan pengguna berlangganan nantinya untuk bergabung dengan mereka yang mendapat fitur baru pertama kali. “Itulah mengapa bulan ini kami akan memperkenalkan Telegram Premium, paket berlangganan yang memungkinkan siapa saja memperoleh fitur, kecepatan, dan sumber daya tambahan. Ini juga akan memungkinkan pengguna untuk mendukung Telegram dan bergabung dengan klub yang menerima fitur baru terlebih dahulu,” ucapnya.
Pendiri Telegram juga mengatakan rencana perusahaan meluncurkan fitur berbayar tidak akan mengabaikan penggunanya yang tidak berlangganan. Penggunanya yang tidak berlangganan juga akan mendapat fitur baru yang bersifat gratis.
“Semua fitur yang ada tetap gratis, dan ada banyak fitur gratis baru yang akan datang. Selain itu, bahkan pengguna yang tidak berlangganan Telegram Premium akan dapat menikmati beberapa manfaatnya: misalnya, mereka akan dapat melihat dokumen, media, dan stiker ekstra besar yang dikirim oleh pengguna Premium,” tuturnya.
Telegram saat ini memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan dan merupakan salah satu dari 10 aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia, menurut situs webnya. Telegram sendiri kerap menjadi referensi untuk aplikasi perpesanan alternatif selain WhatsApp milik Meta.
Editor: Ranto Rajagukguk
