Telegram Kini Bisa Serahkan Data Pengguna ke Pemerintah jika Dibutuhkan

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Telegram kini dapat menyerahkan data pribadi penggunanya kepada pemerintah jika pengguna tersebut diduga terlibat dalam aktivitas kriminal. Platform ini bisa mengungkap nomor telepon dan alamat IP pengguna pada pihak berwenang, asalkan ada permintaan hukum yang sah.

Ini tertuang dalam pembaruan kebijakan privasinya yang berbunyi, “Jika Telegram menerima perintah hukum yang valid dari otoritas pengadilan yang relevan dan mengonfirmasi bahwa Anda terlibat dalam aktivitas kriminal yang melanggar ketentuan layanan Telegram, kami akan menganalisis permintaan tersebut secara hukum dan mungkin akan mengungkapkan alamat IP dan nomor telepon Anda kepada otoritas terkait.”

The Verge menyebut bahwa langkah itu dilakukan usai Telegram menerima kritik atas kebijakan moderasi yang dianggap longgar. Pasalnya, regulasi tersebut memungkinkan platform ini menjadi tempat berkumpulnya kegiatan ilegal, seperti terorisme dan perdagangan narkoba. 

BACA JUGA: Heboh di Media Sosial, Benarkah Arsip Instagram Story Dihapus Permanen?

CEO Telegram Pavel Durov menyatakan perubahan ini bertujuan untuk menghentikan penyalahgunaan aplikasi. Terutama, fitur pencarian yang sering digunakan untuk menjual barang-barang ilegal.

“Kami telah menyatakan dengan jelas bahwa alamat IP dan nomor telepon pengguna yang melanggar aturan kami dapat diungkapkan kepada pihak berwenang jika ada permintaan hukum yang valid,” tulis Durov dalam unggahan di saluran Telegram miliknya. 

Selain mengubah kebijakan privasi, Durov juga menambahkan moderator menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi dan menghapus “konten bermasalah” dari fitur pencarian platform tersebut. 

BACA JUGA: Andal Sajikan Layanan AWS, Berca Hardayaperkasa Raih Status MCP

Awal September ini, Telegram juga telah mengubah kebijakan terkait moderasi obrolan pribadi dengan menonaktifkan fitur “Orang Terdekat” yang sering disalahgunakan. Telegram juga menghentikan sementara unggahan media ke alat blog anonim, Telegraph.

Sebagai upaya untuk memperbaiki reputasi negatif, Telegram diprediksi terus melakukan banyak perubahan terkait konten ilegal dan moderasi. Jika Anda khawatir kebijakan tersebut akan memengaruhi data yang tersimpan di sana, segeralah lakukan backup.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS