Tak sedikit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Tanah Air minim akan pengetahuan dan penerapan dalam bidang teknologi. Hal tersebut tentu menjadi hambatan besar di kala pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN semakin dekat. Kurang dari sebulan pintu gerbang MEA akan dibuka. Lantas bagaimana nasib UKM di kemudian hari?
Telkom melalui Divisi Business Service (DBS) menaruh perhatian serius terkait persoalan ini. Demi mempersiapkan UKM menghadapi MEA, Telkom secara khusus menggarap pasar UKM dengan mengedukasi para pelaku UKM untuk mulai memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bisnisnya.
Sejak tahun 2010, Telkom rajin membantu pengembangan UKM, mulai dari penyediaan produk dan solusi bagi UKM, peluncuran Indonesia Digital Entrepreneur (Indipreneur), gerakan SME Indonesia Bisa, serta revitalisasi direktori web.
Imbasnya kini Telkom berhasil mengajak sejuta UKM Goes Digital, dan 550 ribu di antaranya aktif di portal smartbisnis.co.id. Telkom juga telah meluncurkan 41 Kampung UKM Digital akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin di Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Selain menyediakan fasilitas berupa WiFi dan StarBox, Telkom turut melakukan pendekatan komunitas sebagai strategi mendekati pasar UKM menerapkan kinerja TIK. “Ada Kampung UKM Digital dan Kampung Nelayan Digital yang dibangun dengan konsep Pentahelix, melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media,” ujar Awaluddin.
Awaluddin berharap lima tahun ke depan, para pelaku UKM dapat tumbuh semakin modern dan mandiri. Sehingga bukan hanya menggunakan konektivitas melainkan turut memanfaatkan aplikasi bisnis digital seperti e-commerce. “Minimal 10% pelaku UKM Indonesia benar-benar telah memanfaatkan TIK dalam bisnisnya,” pungkasnya.
Editor: Sigit Kurniawan