Telkom Kantongi Pendapatan Konsolidasi Rp 72 Triliun pada Semester I

marketeers article
Telkom Kantongi Pendapatan Konsolidasi Rp 72 Triliun pada Semester I. (FOTO: 123rf)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 72 triliun pada semester I 2022. Jumlah itu naik 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Heri Supriadi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom menuturkan di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perseroan mampu terus menjaga pertumbuhan dan mempertahankan profitabilitas perusahaan. 

“Untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri, Telkom terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan,” kata dia dalam Public Expose Live 2022 di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Sepanjang paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan EBITDA dan laba bersih masing-masing Rp 39,4 triliun dan Rp 13,3 triliun. Kedua aspek kinerja perseroan tersebut masing-masing tumbuh 4,5% dan 6,9% secara year on year (yoy).

Kinerja cemerlang perseroan juga terlihat dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat. Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK). 

Infrastruktur ini didukung pula dengan dua satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel dan 36.787 menara telekomunikasi. Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas data center di antaranya 22 domestik dan lima luar negeri. 

Berbagai platform dan layanan digital dengan teknologi terdepan turut hadir mendukung langkah transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan. Melihat potensi pasar dan peluang ke depan, bisnis Telkom tetap menjanjikan di masa yang akan datang. 

Pertumbuhan industri bisnis digital life & smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021–2025 mencapai persentase di atas 10%. Untuk itu, Telkom terus fokus pada tiga pilar utama bisnisnya, yakni mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis, dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.

“Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation,” tutur Heri.

Related

award
SPSAwArDS