Ketika BOLT! pertama kali memperkenalkan layanan 4G di Indonesia, operator-operator telekomunikasi sampai produsen gagdet beramai-ramai memperkenalkan layanan serupa. Telkomsel terhitung sebagai salah satu pemain lokal dengan jangkauan cukup luas dan cukup masih layanan 4G-nya, di mana mereka mengklaim memiliki layanan cepat itu sampai ke pelosok. Wajar saja, jangkauan anak perusahaan Telkom itu mencapai 95% wilayah Indonesia.
Untuk itu, Telkomsel menggaet perusahaan produsen mobile device lokal SpeedUp untuk menyediakan layanan 4G dalam bentuk modem. Nantinya modem atau dongle bernama SpeedUp MIFI 4G LTE ini akan di-bundling dengan paket simPATI sebesar 12 GB selama 12 bulan di area 4G Telkomsel seluruh Indonesia. Selain itu ada juga paket kartu HaLo dengan kuota 15 GB selama 6 bulan atau 12 bulan.
Salah satu keunggulan dari dongle MIFI ini adalah kemampuannya untuk membagi jaringan internet ke hingga 10 perangkat seperti smartphone dan laptop. “Perangkat ini juga ringan dan tipis dengan display digital mirip dalam smartphone. Jadi, penggunaannya mudah tinggal membaca apa yang tertera dalam layar. Selain itu tidak perlu repot memasukan password atau setting karena tinggal scan barcode di perangkat saja langsung terkoneksi,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis SpeedUp Rahmad Widjaja Sakti beberapa waktu lalu di Jakarta.
Untuk harganya sendiri Telkomsel dan SpeedUp membanderolnya dengan harga paket Rp 190.000 per bulan selama 12 bulan dan mulai dijual di Grapari Telkomsel. Namun bagi yang berminat untuk mengakuisisi MIFI ini tanpa paket tersebut, harga ritel tertera adalah senilai Rp 699.000. “Kami jamin perangkat ini memuaskan karena jangkauannya seluruh Indonesia, bukan hanya satu kota lalu dibawa keluar kota mati,” sambung Rahmad yang secara tidak langsung menyentil BOLT!.
Langkah SpeedUp di lini bisnis dongle ini sebenarnya sudah dimulai beberapa tahun terakhir. Mereka sebenarnya cukup terkenal karena produk tablet yang ditenggarai bisa bersaing dengan produk-produk luar. Namun, semakin ke sini bisnis mereka semakin terfokuskan pada dongle. “Mengapa? Kami melihat sekarang internet adalah hal krusial dalam berbagai sisi kehidupan. Orang tidak peduli listrik mati yang penting internet tetap hidup,” tutup Rahmad.
Editor: Sigit Kurniawan