Gejolak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di kalangan perusahaan teknologi besar belum usai. Kali ini, PHK terjadi di OpenSea, perusahaan marketplace NFT (non-fungible token). Kabar tidak sedap ini diungkapkan oleh Devin Finzer, CEO dan Co-Founder dari OpenSea melalui akun Twitter-nya.
Finzer mengunggah tangkapan layar yang terlihat merupakan pengumuman internal kepada seluruh timnya. Ia mengatakan, OpenSea harus melakukan PHK setidaknya pada 20% karyawannya. Dia mengatakan telah menghubungi karyawan yang terdampak PHK satu per satu.
“Kita pernah melalui masa kelam sebelumnya, dan kita membuat perusahaan ini berpegang pada siklus kripto. Kita juga sudah memiliki keuangan yang cukup kuat, didukung dengan produk kita yang telah teruji. Meski begitu, kenyataan bahwa kita sedang menghadapi masa kelam kripto dan ketidakstabilan ekonomi global, kita perlu mempersiapkan diri untuk masa kelam yang lebih panjang,” katanya dalam tangkapan layar tersebut yang diunggah di Twitter, Jumat (15/7/2022).
Dia menambahkan, PHK ini memungkinkan OpenSea untuk bertahan di tengah kondisi market kripto yang tengah terpuruk. Kata Finzer, persiapan ini akan membuat perusahaan mampu bertahan dalam masa kelam kripto ini, paling tidak hingga lima tahun. “Yakin, perusahaan akan mengalami masa seperti ini hanya sekali,” ujarnya.
“Saya memiliki keyakinan besar dalam NFT & peran OpenSea di dalamnya. Selama musim dingin ini, kita akan melihat ledakan inovasi di seluruh ekosistem. Dan dengan perubahan yang kami buat, kami berada dalam posisi yang kuat untuk terus mendorong NFT ke depan,” Finzer melanjutkan.
Dengan OpenSea turut melakukan PHK, perusahaan masuk dalam deretan perusahaan teknologi yang juga melakukan pemangkasan pegawai untuk persiapan menghadapi kondisi ekonomi yang memburuk. Twitter melepaskan sepertiga dari tim perekrutannya minggu lalu. Tesla telah memberhentikan ratusan karyawan selama sebulan terakhir.
Lalu belum lama ini, Microsoft yang juga memberhentikan kurang dari 1% pegawainya yang berjumlah 180.000. PHK terjadi setelah Microsoft menurunkan jumlah rekrutmen di divisi Windows, Teams, dan Office.
“Hari ini kami mengeliminasi beberapa peran kecil. Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur, dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai. Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis kami dan meningkatkan jumlah karyawan secara keseluruhan di tahun mendatang,” ucap Microsoft kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan email, dikutip dari TechCrunch, Rabu (13/7/2022).
Editor: Ranto Rajagukguk