PT Phapros Tbk menurunkan beban perusahaan secara signifikan setelah menerapkan strategi green business. Ida Rahmi Kurniasih, Plt Direktur Utama Phapros mengatakan penurunan beban biaya yang substansial ini adalah hasil dari implementasi green business yang terintegrasi dalam perusahaan sehingga pengelolaan rantai pasokan dan pemasaran produk menjadi lebih efisien.
“Sepanjang Triwulan I 2024, Phapros berhasil menekan sekitar Rp 24 miliar pada total Beban Usaha perusahaan, di sisi lain kami juga berhasil menekan beban produksi secara signifikan mencapai lebih dari 22% dibandingkan realisasi periode yang sama di tahun sebelumnya,” ujar Ida, dikutip dari keterangan persnya.
BACA JUGA Phapros Fokus Pengembangan Produk Baru dan Pasar Ekspor Tahun 2024
Ida menambahkan hasil ini merupakan suatu pencapaian bagi Phapros dan merupakan bukti dari komitmennya untuk menghasilkan dampak positif bagi perusahaan dan juga lingkungan. Capaian ini pun mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah.
Phapros mendapatkan Penghargaan Gerakan Hemat Energi dan Air (HEA) Kategori Industri yang diserahkan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Atas penghargaan ini, Ida menambahkan Phapros berupaya untuk terus konsisten dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat, bisnis dan planet.
“Konsistensi ini tampak dari terus adanya ide dan inovasi yang datang dari karyawan sendiri untuk mengurangi, mendaur ulang, mengolah ulang sumber daya air dan energi dalam operasional perusahaan,” ujar Ida.
Sejumlah inovasi di bidang konservasi lingkungan pun terus dilakukan, khususnya aspek efisiensi energi dan air untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kegiatan produksi yang ramah lingkungan sehingga dapat tercipta bisnis yang berkelanjutan.
BACA JUGA Phapros Jawab Tantangan Pemerintah Soal TKDN di Industri Kesehatan
Meskipun kinerja perseroan selama triwulan I 2024 mengalami tekanan, namun seluruh jajaran berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan fundamental bisnis, baik dari aspek operasional maupun finansial. Manajemen meyakini momen pada triwulan I 2024 ini adalah langkah awal untuk melompat menuju pertumbuhan signifikan ke depannya.
Hal ini dibuktikan dengan cashflow perusahaan yang tetap positif hingga saat ini, serta adanya perbaikan dari sisi biaya.
“Pembelajaran dari tahun 2023 dan triwulan I 2024, menjadi semangat tersendiri untuk menguatkan kolaborasi dari semua unsur untuk mencapai target di sepanjang tahun. Kami secara internal telah menyiapkan beberapa strategi demi terciptanya keunggulan pabrikasi, keunggulan operasional dan keunggulan pemasaran, yang didukung dengan digitalisasi di semua lini dan berbasis pada konsep environment, sustainability dan governance,” tutur Ida.
Editor: Ranto Rajagukguk