Terapkan Operational Excellence, Bank Neo Commerce Bukukan Laba Rp 4,06 Miliar
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berhasil membukukan laba sebesar Rp 4,06 miliar hingga akhir kuartal III tahun 2024. Raihan ini diperoleh perusahaan setelah berhasil melakukan operational excellence dengan menekan biaya operasional bisnis.
Eri Budiono, Direktur Utama BNC menjelaskan, beberapa langkah efisiensi yang dilakukan, antara lain Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang terus mengalami penurunan. Tercatat, perseroan menurunkan sebesar 99,88% pada kuartal III tahun 2024, turun dari 116,91% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Naik 10,62%, Laba Bank Mandiri Group Tembus Rp 3 Triliun
BNC sendiri menyatakan telah menerapkan pengelolaan layanan operasional perbankan secara efisien. Antara lain melalui optimalisasi layanan transaksi perbankan digital dan penerapan digitalisasi pada proses bisnis.
“Capaian ini utamanya merupakan hasil dari kemampuan bank dalam menurunkan beban operasional,” kata Eri dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
BACA JUGA: Naik 100%, Laba Bank Raya Capai Rp 11,86 Miliar
Kendati demikian, Eri menyebut dari sisi penyaluran kredit, BNC mengalami penurunan pada kuartal III tahun 2024. BNC menyalurkan kredit sebesar Rp 9,26 triliun per September 2024, terkoreksi 15,54% dari posisi September 2023 yang sebesar Rp 10,97 triliun.
Kemudian, dari sisi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Nett Bank hingga akhir September 2024, tercatat 0,99% dan NPL Gross 3,72%. Peningkatan juga terjadi dalam penyaluran kredit terhadap nasabah korporasi dan penyaluran kredit secara langsung kepada nasabah melalui produk pinjaman Neo Pinjam yang terdapat di aplikasi neobank, yakni 152,32 % dari Januari hingga September 2024.
Kenaikan ini dari kisaran Rp 86 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya, menjadi Rp 217 miliar. BNC turut mencatatkan pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 7,83% year to date menjadi 34,18% pada posisi September 2024 dari sebelumnya 26,35% pada posisi September 2023. Adapun perolehan Dana Pihak Ketiga (BPK) sebesar Rp 14,14 triliun, terjadi koreksi 7,59% dari Rp 15,30 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama tahun 2024, Bank Neo Commerce terus berusaha memenuhi kebutuhan nasabah, baik itu personal maupun institutional. Perseroan juga meluncurkan beberapa inisiatif baru, seperti fokus ke fee-based income, misalnya wealth management.
“Kemudian, kami masuk ke segmen corporate dan komersial. Hal ini bisa dilihat dari sisi anatomi dari lending kami itu sedikit bergeser, di mana komersial itu sudah mulai menjadi salah satu tujuan daripada layanan perusahaan kami,” ujarnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz