Tergerus Inflasi, Kenaikan Gaji Masyarakat Dunia Jadi tak Berarti
Korn Ferry beberapa waktu lalu mengeluarkan risetnya yang bertajuk Korn Ferry 2019 Salary Forecast. Dari riset mereka, Secara global, kenaikan gaji riil diprediksi hanya naik rata-rata 1,0% pada tahun 2019, menurun dibandingkan prediksi tahun 2018 yang mencapai 1,5%. Apakah kondisi ini terjadi di semua negara? Lalu siapa pemilik kenaikan gaji tertinggi? Berikut hasil risetnya.
“Dengan laju inflasi yang meningkat di sebagian besar wilayah di seluruh dunia, kami memprediksi adanya penurunan kenaikan gaji riil secara global,” kata Bob Wesselkamper, Korn Ferry Global Head of Rewards and Benefits Solutions. “Persentase kenaikan atau penurunan gaji berbeda untuk setiap jabatan atau tingkatan, industri, negara dan wilayah. Namun, satu hal yang sudah pasti, yaitu karyawan rata-rata tidak memperoleh persentase kenaikan gaji seperti tahun lalu.”
Eropa Timur lebih baik dari Eropa Barat
Menurut prediksi Korn Ferry, karyawan di wilayah Eropa Timur diprediksi memperoleh kenaikan gaji sebesar 6,6% pada tahun 2019. Setelah memperhitungkan tingkat inflasi, maka kenaikan gaji riil adalah 2%, naik dari 1,4% tahun lalu.
Di wilayah Eropa Barat, karyawan diperkirakan memperoleh kenaikan gaji yang lebih rendah, dengan rata-rata kenaikan gaji sebesar 2,5%, dan kenaikan gaji riil setelah memperhitungkan tingkat inflasi diperkirakan sebesar 0,7%. Besaran ini lebih rendah dari prediksi kenaikan gaji riil tahun lalu sebesar 0.9 persen.
Tingkat pertumbuhan gaji di Amerika Utara tertinggal dibandingkan wilayah lainnya
Di wilayah Amerika Utara, rata-rata kenaikan gaji diprediksi mencapai 2,8% pada tahun 2019 dan setelah memperhitungkan tingkat inflasi, kenaikan gaji riil diperkirakan sebesar 0,6%.
Di Amerika Serikat, kenaikan gaji rata-rata diperkirakan sebesar 3%, sama dengan tahun – tahun sebelumnya. Setelah memperhitungkan tingkat inflasi yang diperkirakan sebesar 2,4% pada tahun 2019, kenaikan gaji riil diprediksi sebesar 0,6% atau menurun dari tahun lalu yang mencapai 1%.
Para karyawan di Kanada diprediksi memperoleh kenaikan gaji sebesar 2,6 persen, dan setelah memperhitungkan estimasi tingkat inflasi sebesar 2%, mereka juga memperoleh kenaikan gaji riil sebesar 0,6%.
Inflasi mengakibatkan kenaikan gaji di Afrika menjadi tidak berarti
Walaupun wilayah Afrika diprediksi mengalami kenaikan gaji sebesar 7,7%, namun tingginya tingkat inflasi menjadikan kenaikan gaji riil mereka hanya sebesar 0,9%. Gaji di Mesir diprediksi naik 15%, namun adanya tingkat inflasi yang diperkirakan sebesar 14,4% menjadikan kenaikan gaji riil hanya sebesar 0,6%.
Amerika Latin diprediksi mengalami penurunan gaji riil dari tahun ke tahun
Karyawan di Amerika Latin diprediksi memperoleh kenaikan gaji sebesar 4,6%. Setelah memperhitungkan tingkat inflasi, kenaikan gaji riil di wilayah ini diperkirakan sebesar 1,3%, menurun dari prediksi kenaikan gaji riil sebesar 2,1% tahun lalu.
Timur Tengah mengalami kenaikan gaji riil terendah kedua
Di wilayah Timur Tengah, gaji diperkirakan naik 3,6 persen dibandingkan 3,8% tahun lalu. Kenaikan gaji setelah memperhitungkan tingkat inflasi diperkirakan sebesar 0,4%. Persentase ini menurun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 0,9% dan 2,5% dua tahun lalu.
Negara-negara di Uni Emirat Arab diprediksi mengalami keadaan yang lebih baik tahun ini dengan perkiraan tingkat inflasi sebesar 3,2% dan perkiraan kenaikan gaji sebesar 3,9%, yang berarti bahwa kenaikan gaji riil adalah sebesar 0,7%. Kenaikan gaji riil tahun lalu diperkirakan turun hingga -0,5%.
Wilayah Pasifik mengalami kenaikan gaji paling rendah
Gaji di wilayah Pasifik diperkirakan naik 2,5% dan setelah meperhitungkan tingkat inflasi, kenaikan gaji riil diprediksi sebesar 0,3%. Australia diprediksi mengalami kenaikan gaji sebesar 2,5% dengan perkiraan tingkat inflasi 2,3% dan kenaikan gaji riil sebesar 0,2%.
Di Selandia Baru, kenaikan gaji diprediksi sebesar 2,5% dan setelah memperhitungkan tingkat inflasi yang diperkirakan sebesar 2,2%, maka kenaikan gaji riil adalah sebesar 0,3%.
Editor: Sigit Kurniawan
