Dibandingkan dengan pesawat atau kereta api, industri bus bisa dikatakan sarana transportasi yang paling tertinggal. Masalahnya pun beragam, mulai dari rasa aman, layanan yang mumpuni, kecepatan, dan masih banyak lagi. Bicara tentang tempat keberangkatan, terminal bus di Indonesia pun masih jauh dari sempurna. Bahkan terminal di Indonesia terkesan kumuh dan tidak tertata rapi.
Itulah mengapa pemerintah akan melakukan penyempurnaan terhadap terminal yang ada di Indonesia. “Kami sedang merancang sebuah perbaikan. Nanti terminal bus akan memiliki beberapa zona layaknya airport,” kata Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dalam acara MarkPlus Center for Automotive, Transportation dan Logistics di MarkPlus Main Campus, Jakarta.
Zona yang dimaksud adalah Zona 1 yang akan menjadi tempat bagi penumpang untuk berkumpul dan menjadi batas bagi para pengantar. Zona dua adalah penjualan tiket. “Kami juga mempersiapkan dengan Organda sehingga penjualan tiket bus nantinya akan bersifat online seperti kereta api,” kata Pudji.
Zona ketiga sebagai ruang tunggu tanpa ada lagi pengantar. Zona 4 sebagai zona pengendapan, di mana penumpang bisa melihat jurusan yang ditentukan dan sebagai tempat keberangkatan.
Untuk tahap awal, pemerintah akan menjadikan Terminal Bus Tirtonadi, Solo sebagai percontohan. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dari bus di Indonesia. “Sehingga bus tidak lagi kalah dengan pesawat atau kereta api. Meski tidak seperti airport, minimal terminal bus bisa setara dengan stasiun kereta api,” kata Pudji.