Bisnis franchise Mixue tengah begitu menjamur selama beberapa tahun terakhir ini. Gerai merek es krim dan teh ini kian banyak ditemukan di mana-mana.
Bahkan, kehadirannya yang terbilang masih baru namun berani melakukan ekspansi yang cukup masif berhasil menjadi perbincangan publik. Tak dimungkiri, sejak hadir di Indonesia pada tahun 2018 dengan beragam varian menunya, Mixue mampu diterima oleh pasar Indonesia dari berbagai kalangan.
Hal ini pun mendorong para pelaku usaha untuk bergabung menjadi mitra dan membuka franchise Mixue. Apalagi, popularitas Mixue yang terus berkembang memberikan peluang bagi para mitra untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
BACA JUGA Tertarik Bisnis Kopi? Ini 5 Franchise Kopi Kekinian Terlaris
Harga Franchise Mixue
Seperti diketahui, gerai Mixue sudah tersedia di berbagai daerah di Indonesia. Bagi Anda yang tertarik untuk memulai bisnis dengan menjadi mitra Mixue harus merogoh kocek sekitar Rp 300 juta.
Akan tetapi, harga ini disesuaikan dengan lokasinya, Rp380 juta untuk lokasi di Ibu Kota Provinsi, dan Rp 374 juta untuk lokasi di Kabupaten/Kota. Adapun perinciannya meliputi biaya manajemen per tahun Rp 24 juta untuk Provinsi, dan Rp 18 juta untuk Kabupaten atau Kota.
Lebih lanjut, mengenai detail biaya operasional outlet franchise Mixue saat ini kurang lebihnya ialah sebagai berikut:
Deposit: Rp40.000.000
Biaya pelatihan: Rp3.000.000
Biaya peralatan (mesin): Rp 183.000.000 (kurang lebih)
Bahan baku gelombang pertama: Rp 130.000.000 (kurang lebih)
BACA JUGA 20 Merek Franchise dan Peluang Bisnis Pilihan Tahun 2024
Syarat Franchise Mixue
Siapa pun dapat menjadi mitra serta menjalankan bisnis sebagai pemilik dari gerai es krim populer ini. Selain biaya yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut ini persyaratan yang diberikan oleh Mixue untuk pemilihan gerainya:
– Sediakan lokasi dan tempat operasional yang memadai
– Luas bangunan bersih minimal 25 meter persegi
– Lebar sisi minimal 3,8 meter
– Tinggi plafon terendah 2,7 meter
– Daya listrik 33.000 watt
– Sumber air yang memadai
– NPWP untuk kontrak kerja sama
Editor: Ranto Rajagukguk
