Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada September 2022 mencapai 1,17% yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Realisasi inflasi ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan Desember 2014.
Margo Yuwono, Kepala BPS mengatakan dibandingkan dengan Desember 2014 terjadi kenaikan inflasi sebesar 2,46%. Hal itu terjadi karena kenaikan harga BBM bulan Novemeber 2014.
“Pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,87. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87% dengan IHK sebesar 114,45 dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,07% dengan IHK sebesar 109,49. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,64% dengan IHK sebesar 113,97 dan terendah terjadi di Timika sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 113,87.,” kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh menguatnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20% serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16%. Selain itu, ada pula kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35% dan kelompok kesehatan sebesar 0,57%.
Kemudian, kelompok transportasi sebesar 8,88%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,31%, kelompok pendidikan sebesar 0,21%, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,57%. Sementara itu, pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya terjadi inflasi sebesar 0,28%.
“Sementara untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30% serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%,” ujarnya.
Margo melanjutkan tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga September 2022 sebesar 4,84% dan tingkat inflasi tahun ke tahun September 2022 terhadap September 2021 sebesar 5,95%. Adapun komponen inti pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 0,30%.
“Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Januari hingga September 2022 sebesar 2,81% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun September 2022 terhadap September 2021 sebesar 3,21%,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk