PT PLN (Persero) melaporkan sepanjang tahun 2023 membukukan laba bersih sebesar Rp 22,07 triliun. Perseroan mendapatkan laba yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menjelaskan raihan positif ini didapatkan setelah melakukan transformasi besar-besaran. Selain itu, perusahaan pelat merah tersebut juga berhasil melewati berbagai tantangan ekonomi, seperti merebaknya pandemi COVID-19, krisis energi primer, hingga ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
BACA JUGA: KTT WWF, PLN Sediakan 52 Unit Charging Station untuk Delegasi
Darmawan menyebut berkat transformasi yang baik kondisi keuangan PLN terus membaik secara signifikan. Secara umum, proses transformasi telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir, mulai dari transformasi proses bisnis, organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga pelayanan pelanggan.
“Capaian ini diperoleh atas perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end. Mulai dari sistem pembangkit, transmisi, distribusi, pengadaan, sistem keuangan, sistem planning hingga restrukturisasi organisasi dan pelayanan pelanggan, sehingga kini PLN menjadi makin lincah, unified, kokoh dan trengginas,” kata Darmawan melalui keterangannya, Kamis (30/5/2024).
BACA JUGA: Lanjutkan Transformasi Berkelanjutan, PLN Dinobatkan Jadi Best of the Best BEMA 2024
Menurutnya, laba bersih PLN Tahun 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. Tidak cukup sampai di situ, perseroan juga menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp 12,77 triliun.
“Torehan positif ini menjadi bukti bahwa PLN bukan hanya mampu merencanakan transformasi di level strategi, melainkan juga mampu mengeksekusinya hingga di level operasional,” ujarnya.
PLN membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terawatt hour (TWh) atau bertumbuh 5,36% dari tahun 2022. Ini tak lepas dari inovasi-inovasi pemasaran melalui program intensifikasi yang meliputi promo tambah daya, akuisisi captive power dan kampanye electrifying lifestyle serta program ekstensifikasi yang meliputi electrifying agriculture & marine, dedieselisasi dan infrastruktur kendaraan listrik.
Melalui beragam inovasi tersebut, PLN meraih pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp 333,19 triliun, meningkat Rp 22,13 triliun dari tahun 2022. Darmawan juga menjelaskan peningkatan pendapatan diraih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.
“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” kata dia.
Sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh sukses berkontribusi secara signifikan pada pendapatan sebesar Rp 10,27 triliun atau satu setengah kali lipat dari realisasi tahun 2022. Inovasi beyond kWh ini meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.
“Buah dari transformasi ini mustahil PLN raih tanpa dukungan dari pemerintah. Pemerintah secara konsisten menjaga daya beli masyarakat dan menghadirkan ekosistem investasi yang menarik bagi para pelaku bisnis dan industri sehingga konsumsi listrik terus tumbuh,” tutur Darmawan.
Editor: Ranto Rajagukguk