Tesla Inc akan membuka sebagian jaringan pengisian daya di Amerika Serikat (AS) untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) merek lain. Hal itu mengemuka dalam program pemerintah AS senilai US$ 7,5 miliar yang berusaha memperluas penggunaan mobil listrik demi mengurangi emisi karbon.
Dilansir dari Reuters, Kamis (16/2/2023), kebijakan itu bisa mengubah Tesla menjadi perusahaan stasiun pengisian bahan bakar umum di era EV. Namun, di sisi lain keunggulan kompetitif Tesla meredup lantaran akses jaringan Supercharger berkecepatan tinggi miliknya tak lagi eksklusif.
Pada akhir 2024, Tesla akan membuka 3.500 Supercharger baru dan yang sudah ada di sepanjang koridor jalan raya untuk pelanggan non-Tesla. Tesla juga akan menawarkan 4.000 pengisi daya yang lebih lambat di lokasi-lokasi, seperti hotel dan restoran.
BACA JUGA: Psikologi di Balik Tesla Zero Marketing Budget
Pejabat Gedung Putih menuturkan Tesla akan memenuhi syarat untuk memperoleh subsidi, termasuk memperbaiki unit pengisian daya yang ada. Hal itu bisa dilakukan asalkan pengisian dayanya dibebaskan ke merek lain dengan standar CCS sesuai kebijakan pemerintah.
Pemerintah mengakui Tesla belum berkomitmen untuk mengadopsi CSS sebagai standarnya. Namun, untuk memperoleh dana dari program Pemerintahan Joe Biden, Tesla harus memenuhi seluruh persyaratan.
“Supercharger Tesla hampir ada di mana-mana,” kata Elon Musk CEO Tesla dalam kicauannya di Twitter dan akan melipatgandakan jaringan pengisian daya Supercharger pada akhir 2024.
BACA JUGA: Dapat Kelonggaran Kredit Pajak, Tesla Mulai Naikkan Harga Mobil Listrik
“Supercharger Tesla pilihan di seluruh AS akan segera dibuka untuk semua kendaraan listrik,” kata Tesla dalam kicauannya tanpa menjelaskan lebih lanjut periode waktu hingga lokasinya.
Tesla memiliki 17.711 Supercharger, yang setara 60% dari total pengisi daya cepat di AS. Dengan pengisian daya itu, mobil listrik bisa menambah jarak tempuh ratusan mil dalam waktu satu jam atau kurang pengisian.
Selain itu, Tesla juga memiliki sekitar 10.000 pengisi daya yang lebih lambat yang bisa mengisi ulang daya kendaraan dalam semalam. Membuka akses ke jaringan Tesla akan menjadi kemenangan cepat untuk program Biden yang ambisius dalam membangun 500.000 pengisi daya mobil listrik pada tahun 2030, naik dari 130.000 saat ini.
Tahun lalu, Musk sempat berdiskusi dan berminat untuk bekerja sama dengan pemerintah. “Niatnya adalah bekerja sama dengan kami untuk membuat jaringannya dapat dioperasikan bersama,” kata Ali Zaidi, Penasihat Iklim Nasional Gedung Putih.
Perusahaan lain yang ingin memanfaatkan program pemerintah untuk jaringan ini harus menggunakan opsi pembayaran standar yang membutuhkan identifikasi tunggal ke semua pengisi daya. Semua pengemudi kendaraan listrik akan dapat mengakses stasiun-stasiun ini menggunakan aplikasi atau situs web Tesla.