Tesla akhirnya menyerah untuk bertahan di dalam ‘musim dingin’ kripto ini, dengan melepas sebanyak 75% aset Bitcoin yang dimiliki perusahaan. Selama laporan pendapatan kuartal II, produsen mobil listrik itu mengungkapkan telah menjual 75% kepemilikan Bitcoinnya.
Perusahaan menjual koin seharga US$ 963 juta. Tesla mengatakan nilai aset digital yang tersisa adalah US$ 218 juta.
“Kami tentu terbuka untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin di masa depan. Jadi ini tidak boleh dianggap sebagai sikap perusahaan yang tidak yakin terhadap Bitcoin. Hanya saja kami khawatir tentang likuiditas keseluruhan untuk perusahaan mengingat COVID-19 di China,” kata Zachary Kirkhorn, CFO Tesla dikutip dari TechCrunch, Kamis (21/7/2022).
Pada bulan Februari tahun lalu, perusahaan mengumumkan telah membeli cryptocurrency senilai US$ 1,5 miliar dengan modal neraca. Tesla juga mengatakan akan segera menerima Bitcoin sebagai pembayaran untuk kendaraannya.
Pengumuman itu membuat pasar kripto menjadi makin ramai. Pengumuman itu juga mendorong sejumlah harga cryptocurrency naik. Kemudian, Tesla tiba-tiba mengumumkan untuk membatalkan rencana menerima pembayaran kripto.
Aksi Tesla menjual Bitcoin miliknya terjadi setelah penurunan tajam yang terjadi pada harga cryptocurrency di seluruh koin, termasuk Bitcoin dan Dogecoin, yang secara pribadi didukung Elon Musk, dalam posting media sosialnya dan posisinya sebagai CEO Tesla.
Harga Bitcoin (BTC) yang menembus di atas level psikologis US$ 22.000 membuat pelaku pasar tergerak melakukan aksi akumulasi. Alhasil, kini nilai kapitalisasi pasar kripto sukses kembali tembus di atas US$ 1 triliun.
Selain itu, indikasi dari Fear and Greed Index, volume perdagangan Bitcoin tampaknya berjalan normal setelah lonjakan besar-besaran dicatat pada bulan Juni lalu. Saat ini, sentimen cukup membaik walaupun masih dalam status Extreme Fear di dalam pasar kripto.
BTC saat ini memiliki titik support terdekat di level US$ 22.000 dengan target kenaikan terdekat ke US$ 23.600 hingga US$ 24.500. Bitcoin berjuang untuk ke level US$ 24.000 karena penembusannya dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut.
Editor: Ranto Rajagukguk
