Tetap Sesuai Syariat, Fesyen Muslim Bisa Ikuti Tren

marketeers article
Sesi Islamic Faith-shion JMW 2023. Sumber: Marketeers

Industri fesyen Muslim Tanah Air mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sekarang ini, gaya berpakaian Muslim mulai berinovasi ke arah yang lebih modern. 

Hal ini terlihat dari kemunculan tren-tren gaya berpakaian Muslim yang menarik perhatian banyak kalangan. Mulai dari modest fashion, inovasi dalam gaya berhijab, pakaian dan hijab dengan motif printed.

Dengan adanya inovasi tersebut, memungkinkan kaum Muslim, khususnya generasi muda untuk mengadopsi pakaian yang bisa mengekspresikan keunikan dan identitas pribadi mereka, namun masih tetap memenuhi prinsip-prinsip Islam.

Melihat adanya tren ini, The 11th Annual Jakarta Marketing Week pun menghadirkan sesi “Islamic Faith-shion: Dressing up to trend as a muslimah in modern era”. Sesi ini membahas tentang pentingnya berbusana dengan gaya yang sesuai dengan ajaran Islam dalam era yang terus berkembang.

BACA JUGA: Tepis Stigma Dunia Fesyen, Uniqlo Lakukan Hal Ini

Tika Mulya, Brand VP Elzatta & Dauky, memberikan pandangannya mengenai peran industri fashion dalam menghadirkan pilihan busana muslimah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Elzatta dan Dauky merupakan merek modest fashion lokal yang populer dan tengah digandrungi banyak kaum Muslimah.

“Sebagai perusahaan fashion Muslimah, kami memiliki tanggung jawab untuk menciptakan busana yang menarik secara visual, dan mengikuti tren masa kini. Namun, kami juga memperhatikan nilai-nilai Islami dalam setiap desainnya. Mulai dari desain pakaian yang tidak membentuk tubuh, hingga proses keseluruhan pembuatan yang mengikuti nilai Islam,” ujar Tika.

Selanjutnya, Ema Pratama, CEO of Segaris Space Hijabers Influencer menjelaskan tren-tren gaya berpakaian makin berkembang. Namun, penting sekali untuk menelaah, apakah tren tersebut sesuai dengan syariat agama Islam.

BACA JUGA: Sukses Menggarap Tak Hanya Pasar Muslim dengan Islamic Marketing

”Banyak sekali pengaruh dari berbagai sisi yang akhirnya mempengaruhi cara berpakaian sekarang. Oleh sebab itu, tren yang masuk ini harus diperhatikan, apakah bisa digunakan atau tidak, sesuai tidak dengan syariat Islam. Selain bijak memilih, harus bijak juga memilih apa yang akan dipakai,” kata Ema dalam The 11th Annual Jakarta Marketing Week, Kamis (15/06/2023).

Sebagai penikmat fesyen Muslim, Ema sendiri juga tidak melulu mengikuti tren. Perhatian utamanya adalah kenyamanan. Selain itu, cocok atau tidak dengan personality-nya. 

Modest fashion kan semakin menjamur. Banyak tren bermunculan, namun tentunya tidak semua cocok dengan personality. Sekadar mengikuti tren saja sebenarnya tidak perlu. Tetapi jika ingin mengikuti, pastikan masih berkorelasi dengan gaya berpakaian sehari-hari,“ tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS