Tetra Pak Fokus Bidik Segmen Minuman lewat Green Packaging

marketeers article
Ilustrasi produk kemasan Tetra Pak. (FOTO: Marketeers/Bernad)

PT Tetra Pak Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam pengolahan dan pengemasan makanan dan minuman (mamin), kini fokus membidik pelanggan dari sektor minuman pada tahun ini. Hal itu dilakukan lewat produk kemasan ramah lingkungan atau green packaging.

Hendra Wijaya, Direktur Penjualan Tetra Pak mengungkapkan bahwa pihaknya ingin melihat potensi penggunaan kemasan karton yang diproduksi oleh perusahaan mereka.

Selain fokus pada pelanggan baru di sektor minuman, perusahhan menargetkan produsen minuman atau konsumsi likuid seperti jus, susu, teh, kopi, bahkan santan.

BACA JUGA: Tetra Pak: Transformasi Sistem Pangan Penting Untuk Keberlanjutan

Beberapa pelanggan yang telah bekerjasama dengan Tetra Pak Indonesia antara lain Ultrajaya, Flat Oat, hingga Nutrifood Indonesia. Saat ini, Tetra Pak Indonesia memiliki sekitar 40 pelanggan.

“Kami ingin mengembangkan pelanggan yang sudah ada, sekaligus mengembangkan pelanggan baru,” kata Hendra, Rabu (18/6/2024).

Ia pun mengungkap, prospek bisnis kemasan di Indonesia terus berkembang. Setiap tahunnya, perusahaan dapat menjual sebanyak 6 miliar kemasan di pasar Indonesia.

Tetra Pak juga berinovasi untuk menciptakan kemasan yang dapat didaur ulang, dengan komitmen untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Salah satu hal yang mendasari strategi ini sendiri adalah hasil Riset Global Data yang menunjukkan pasar Ready-To-Drink (RTD) pada tahun ini mencapai US$ 2,2 triliun dan diharapkan mengalami pertumbuhan kumulatif tahunan lebih dari 5% pada tahun 2028 mendatang.

BACA JUGA: Sosro-Tetra Pak, Kick Off Gerakan Daur untuk Negeri

Meningkatnya mobilitas masyarakat yang sejalan dengan perubahan gaya hidup yang cepat dan sibuk saat ini, menjadi faktor pendorong akan tingginya permintaan makanan dan minuman yang praktis dan mudah diakses.

Hal ini membuat tren konsumsi makanan dan minuman on-the-go juga semakin populer, dan sejalan dengan banyaknya produk siap saji dan mudah dikonsumsi.

Asia Tenggara menunjukkan lanskap pasar yang unik, di mana minuman RTD berbasis teh dan kopi telah menjadi salah satu pilihan konsumen.

Laporan menunjukkan, bahwa pasar teh dan kopi RTD di wilayah ini diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan, mencapai US$ 8,7 miliar pada tahun 2028 mendatang.

Pertumbuhan ini didorong CAGR sebesar 7,58%, yang menandakan pasar yang dinamis dan sangat menguntungkan.

Editor: Eric Iskandarsjah

Related

award
SPSAwArDS