Dandadan telah menayangkan episode ketujuhnya yang melanjutkan pertarungan para karakter utama dengan Acrobat Silky. Nahas, dalam adegan tersebut, Aira yang bisa dibilang baru bergabung dengan Momo dan Okarun, menemui ajalnya.
Sebagaimana diberitakan Comic Book, dalam episode ini, Momo, Okarun, dan Aira berhadapan dengan Acrobat Silky. Sang villain terkenal sebagai roh yang memiliki kemampuan mengubah rambutnya menjadi senjata mematikan.
Momo dan Okarun berhasil selamat dari serangan Acrobat Silky, namun sayangnya, nasib Aira tidak seberuntung mereka. Menurut penjelasan Turbo Granny, kemampuan supernatural dan psikis para pahlawan shonenlah yang melindungi mereka dari maut.
BACA JUGA: Teror Black Spirit Berlanjut dalam Film Horor Thailand Death Whisperer 2
Adapun Aira, yang notabene hanyalah gadis biasa, tidak memiliki perlindungan serupa. Itulah sebabnya, jantung Aira berhenti berdetak akibat serangan Silky.
Momo dan Okarun sontak berusaha membangkitkannya kembali, tapi upaya mereka tak membuahkan hasil. Di sisi lain, Acrobat Silky, yang percaya bahwa Aira adalah putrinya, justru berbalik membantu gadis tersebut.
Roh ini rela menyerahkan auranya untuk menghidupkan kembali Aira, meski itu berarti ia harus mengorbankan eksistensinya sendiri.
Akankah Aira Hidup Kembali?
Berdasarkan pola di Dandadan, yang mana karakter sering mendapatkan kekuatan supernatural dari entitas lain, seperti Okarun yang menggunakan kekuatan Turbo Granny, ada kemungkinan bahwa Aira akan memperoleh kemampuan dari Acrobat Silky.
BACA JUGA: Wicked dan Film Klasik Tahun 1939 Ternyata Berkaitan, Ini Penjelasannya
Namun, pertanyaan lain muncul: apakah pengorbanan Silky benar-benar berakhir? Sebagai roh dengan kisah tragis, ia mungkin saja tetap memiliki cara untuk kembali, baik dalam bentuk kilas balik atau melalui koneksi dengan Aira.
Hal tersebut membuka peluang bagi pengembangan cerita yang lebih mendalam di episode mendatang. Mari nantikan episode Dandadan selanjutnya untuk mengetahui apakah Aira akan benar-benar bangkit setelah menerima pengorbanan dari Silky.
Editor: Ranto Rajagukguk