Industri pariwisata masih menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara. Untuk itu, sektor ini akan terus menjadi lahan yang paling tepat untuk dikembangkan. Saat ini, Pulau Dewata, Bali tetap menjadi destinasi utama para wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
Menurut Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya, terdapat sebanyak 40% wisman masuk ke Indonesia lewat Bali, sisanya lewat Jakarta 30%, Kepulauan Riau (Kepri) 20%, dan 10% tersebar luas di daerah lain.
“Selain itu, Bali juga istimewa karena segudang reputasi dunia yang dialamatkan padanya. Bali juga contoh destinasi yang paling lengkap 3A-nya, yakni Atraksi, Akses, dan Amenitas,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Dalam dunia pariwisata terdapat tiga atraksi utama yang dicari oleh para wisatawan, yakni culture, nature, dan man-made (artificial).
“Wisata budaya atau cultural tourism masih memegang porsi 52% dari aktivitas wisata di dunia. Di Indonesia peran wisata budaya memegang porsi yang lebih tinggi dalam mendatangkan wisatawan mancanegara, yakni sebanyak 60%. Saya yakin dengan angka ini Indonesia dapat bersaing kuat dalam cultural industry,” ungkap Arief optimis.
Berdasarkan data tersebut posisi Bali masih sangat kuat dalam menghadirkan cultural tourism di Indonesia. Meskipun dengan kemajuan ekonomi dan berbagai aktivitas modernisasi, wilayah Bali masih tetap menjaga tradisi luhurnya. Dan, Ubud merupakan salah satu wilayah yang bersinergi membangun daerahnya sekaligus memperkuat tradisi dan budaya lokalnya.
Pada kesempatan ini, dalam rangka untuk memberikan wadah kolaborasi dan interaksi bagi stakeholders lokal maupun global, MarkPlus, Inc. dan keluarga Puri Agung bersama dengan masyarakat Ubud kembali menyelenggarakan The 4th Ubud Royal Weekend (URW). Acara yang sudah diselenggarakan keempat kalinya ini mengangkat tema “Entrepreneurship, Culture, and Tourism”. Keseluruhan tema ini akan dipaparkan secara komprehensif dalam rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari, 19 -21 Mei 2017 di kawasan Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar, Bali.
Hermawan Kartajaya selaku President International Council for Small Business (ICSB) Indonesia dan juga Tri-Founder Philip Kotler Chief Marketing Officer (PK-CMO) menyambut acara ini dengan antusiasme tinggi.
“Kami berterima kasih kepada keluarga Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati sebagai pelingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Oka Sukawati yang berperan aktif dalam pengembangan pariwisata di Indonesia yang juga ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia) cabang Bali yang telah mempercayakan kolaborasi acara URW ini kepada MarkPlus, Inc.,” jelas Hermawan.
Selain itu, Hermawan juga berterima kasih kepada Tjokorda Gde Raka Sukawati sebagai pencetus Museum Marketing 3.0 yang memiliki semangat marketing berbasis pada tradisi dan human spirit. Semangat ini lah yang diambil dari sang ayahanda Tjokorda Gde Agung Sukawati (Raja Ubud terdahulu).
Hermawan melanjutkan, URW ini sudah yang keempat kalinya dan diharapkan dapat berkontribusi lebih untuk Ubud. Tema tahun ini pun akan membahas mengenai dunia wirausaha (entrepreneurship) yang dikolaborasikan dengan culture dan tourism.
Editor: Sigit Kurniawan