The Apurva Kempinski Bali-Torang Sitorus, Hadirkan Peragaan Busana
Sebagai bagian dari Powerful Indonesia Festival, The Apurva Kempinski Bali berkolaborasi dengan perancang busana asal Sumatra Utara, Torang Sitorus. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempersembahkan peragaan busana yang menghargai budaya melalui kerajinan tangan, mode, seni, dan musik.
Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali, dengan antusiasme menyambut koleksi inovatif Torang Sitorus. Ia menilai bahwa karya Torang adalah paduan harmonis antara kekayaan budaya Indonesia dan gaya kontemporer, menciptakan persatuan dalam keberagaman.
“Karya seni Torang tidak hanya relevan di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Koleksi terbaru Torang dalam pameran ini menampilkan inovasi dalam penggunaan kain Ulos, dengan beragam warna-warna baru yang unik,” kata Vincent dalam keterangan yang diterima Marketeers, Jumat (8/9/2023).
Torang Sitorus terpilih sebagai satu-satunya perancang busana Indonesia yang berpartisipasi dalam perayaan ini. Ia memamerkan karyanya yang menggabungkan kain asli Sumatra Utara dengan sutera Jepang untuk menciptakan keanggunan yang unik.
BACA JUGA: Jokowi Rayu Jepang Investasi di ASEAN Senilai US$ 184 Miliar
Torang Sitorus, perancang busana ternama dari Sumatra Utara, mengungkapkan kehormatannya dalam berpartisipasi dalam Powerful Indonesia Festival. Menurutnya, acara ini mencerminkan hubungan kuat antara kedua negara dan perpaduan tradisi yang harmonis.
“Saya senang dapat menunjukkan bagaimana keanggunan sutera Jepang dan keindahan kain Sumatra dapat bersatu untuk melambangkan persatuan dan kesatuan,” ujar Torang.
Torang telah mempelajari Ulos selama 25 tahun, dan inovasi serta keberlanjutan menjadi ciri khasnya. Ia menggunakan benang “katun sutera bemberg” dari Jepang untuk setiap tenunan, yang berasal dari biji kapas. Warna-warna cerah dihasilkan dari pewarna alami seperti daun jolawe, kayu secang, kayu nangka, dan lainnya.
Torang secara tak sengaja menemukan warna-warna lembut baru untuk Ulos ketika melakukan eksperimen dengan air sisa pencelupan benang bemberg. Warna-warna lembut ini menjadi favorit kolektor dan penggemar tekstil Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Tawarkan Proyek Senilai US$ 56 Miliar saat Forum AIPF
Meskipun warna Ulos bertambah, Torang tetap mempertahankan motif asli seperti garis, kotak, zig-zag, dan pucuk rebung. Koleksinya menggabungkan desain kebaya klasik dan modifikasi, menciptakan paduan unik antara warisan budaya dan gaya masa kini.
Pameran koleksi Ulos Torang telah mendapatkan respon positif dari publik, terutama komunitas ekspatriat Jepang, dalam acara sebelumnya di Medan, Jakarta, dan The Apurva Kempinski Bali.