The Iconomics Beri Penghargaan 50 CEO Terbaik Indonesia
The Iconomics kembali memberikan penghargaan kepada para direktur utama, presiden direktur, atau chief executive officer (CEO) pada tahun 2025 ini. Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2025 ini telah masuk tahun ke-6.
Bram S Putro, Founder & CEO The Iconomics menjelaskan, penghargaan yang digelar setiap tahun ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat kepada para CEO di Indonesia.
BACA JUGA: Lewat Penghargaan, The Iconomics Apresiasi Pelaku Industri Asuransi
Penghargaan yang digelar pada 18 Maret 2025 ini memberikan penghargaan kepada 50 CEO. Dalam pemberian penghargaan ini melalui studi yang diantara dengan melalui survey kepada ribuan responden.
Penilaian dilakukan melalui survei terhadap ribuan staf atau karyawan berbagai industri dan kategori, dengan total responden mendekati 10.000 secara kumulatif. Penilaian dilakukan melalui kuesioner online dan tanpa melakukan kuota geografis maupun jenjang jabatan.
BACA JUGA: The Iconomics Umumkan CEO Terbaik Pilihan Pegawai
“Responden diminta melakukan penilaian terhadap CEO institusinya dan diperkenankan melakukan penilaian terhadap CEO institusi lain dalam kategori industri atau kegiatan yang sejenis,” kata Bram, Selasa (18/3/2025).
Bram menyebut, dengan mempertimbangkan efisiensi eksekusi, maka hanya 200+ CEO atau institusi yang diikutsertakan ke dalam survei. Pemilihan kandidat subjek riset (CEO dan institusinya) berdasarkan pilihan redaksi The Iconomics dan atau permintaan dari institusi terkait yang sebelumnya telah melakukan korespondensi.
Hasil akhir penilaian didapatkan dari gabungan 4 parameter yakni Popularity, Competency, Crisis Leadership, dan Personality dengan menggunakan kuisioner respons dengan skala Likert 1-5. Selain itu, pendekatan media monitoring untuk menangkap kemunculan CEO dalam publikasi-publikasi di jagat maya.
Hasil penangkapan dari media monitoring kepada ratusan CEO diarahkan untuk menangkap kisah sukses serta kepemimpinan di perusahaan masing-masing. Adapun monitoring dilakukan dalam kurun waktu satu tahun terakhir sejak Januari hingga Desember 2024.
“Berdasarkan data yang terkumpul dari monitoring media akan dilakukan analisis lanjutan untuk memastikan kualitas popularitas yang ditangkap,” kata Bram.