Dalam pemutaran pertamanya, The Irishman, karya sutradara ternama Martin Scorsese, mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pecinta film. Variety bahkan mengatakan The Irishman sebagai film Mob—sebuah slang untuk menyebutkan organisasi kriminal biasanya mafia—yang agung dan memukau, tidak hanya menampilkan drama tetapi juga sebuah visi dari dunia mafia, karya yang patut dinantikan dari seorang Scorsese. Netflix sepertinya tidak akan main-main jika mereka sedang mengincar Oscar.
Kesuksesan pada premier film The Irishman jelas membuka peluang bagi Netflix untuk kembali ke meja Oscar, setelah tahun lalu berhasil dengan Roma. Tetapi, Netflix juga perlu berhati-hati akan adanya kerugian yang terjadi.
Sebelum dirilis di Netflix, The Irishman akan tayang terlebih dahulu di bioskop untuk satu bulan. Namun, tidak seperti studio besar lainnya, mencari keuntungan melalui pemutaran bioskop bukanlah tujuan utama Netlix untuk The Irishman. Film beranggaran US$ 160 juta tersebut diproduksi untuk memikat pelanggan potensial untuk berlangganan Netflix. Hal ini tentu berdampak pada keuntungan yang akan diperoleh Netflix, seperti yang mereka alami pada Roma.
Roma mungkin mendapatkan keuntungan yang sedikit karena penayangannya hanya melalui layanan streaming. Namun, apabila Roma tayang dibioskop, Netflix dapat memperoleh keuntungan lebih dari US$ 20 hingga US$ 30 juta dari total pendapatan yang telah mereka dapatkan.
Begitu pula dengan The Irishman. Jika The Irishman diproduksi oleh studio besar seperti Disney, Paramount, ataupun WarnerBros, dilihat dari kualitas dan ulasan yang didapat, film ini mungkin dapat membuat keuntungan lebih dari US$ 100 juta.
Terlepas dari kerugian ataupun keuntungan yang akan diperoleh dari The Irishman, Netflix telah berhasil melakukan branding sebagai studio yang dapat membuat film apa saja dan menarik bagi banyak audiens di seluruh dunia.
Hal ini akan sangat berpengaruh bagi Netflix ke depannya, terutama untuk memikat para anggota Academy dan pembuat film yang telah melirik Netflix untuk memproduksi karya mereka. Netflix mengatakan, jika kami bisa membuat film dengan anggaran US$ 160 juta, film yang lain pun juga bisa kami buat.
Editor: Sigit Kurniawan