Sudah tidak asing lagi jika kita mengunjungi sebuah pameran otomotif akan dihibur dengan penampilan wanita cantik nan seksi. Hampir semua merek mobil pun menggunakan jasa sales promotion girl (spg) untuk menarik perhatian pengunjung agar mau mampir ke tempat mereka. Tidak terkecuali bagi merek sebesar Toyota.
Lebih dari sekadar SPG, Toyota memosisikan para perempuan ini sebagai aset yang memiliki peran “lebih” dari sekadar pemanis dan menjadikan mereka sebagai bagian dari Toyota Pretty. Lantas apa yang dilakukan Toyota dengan perempuan-perempuan ini?
“Mobil ini benda mati yang perlu memiliki roh yang bisa dihidupkan dan personifikasi agar orang tertarik. Ini lah mengapa Toyota merekrut sekitar 30 Toyota Pretty untuk 20 jajaran mobil di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017,” ujar Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat.
Secara strategi, Toyota Pretty ini menjadi frontliner strategisnya Toyota. Para perempuan cantik ini pun bisa menjadi stimulus menghadirkan SPK (Surat Pesanan Kendaraan) atau penjualan meski mereka ini tidak boleh berjualan.
“Toyota Pretty ini tugasnya bukan berjualan tetapi memberikan informasi kepada siapa saja,” lanjut Rouli.
Dari sini, Toyota memiliki konsep untuk mengembangkan para Toyota Pretty bertajuk 3B. Pertama, Beauty. Bagi Toyota, Toyota Pretty ini perlu memiliki modal kecantikan. Mereka perlu cantik karena akan bersanding dengan kecantikan dari mobil-mobil. Dua hal ini dirancang agar memiliki harmonisasi antara lekuk tubuh dan lekuk desain dari mobil itu sendiri. Upaya ini untuk menarik perhatian pengunjung untuk pertama kali.
Kedua, Behavior. Diharapkan Toyota Pretty ini mampu menghadirkan kerahman dan kenyamanan bagi pengunjung ketika bertanya. Ketiga, Brain. Dari sini Toyota membekali para perempuan ini dengan softskills dan hardskills. Softskills itu berisikan attitude, mampu menguasai suasana sementara hardskills melingkupi cara berbicara dan presentasi mengenai mobil-mobil di sampingnya.
Diharapkan, para pengunjung booth Toyota akan merasa nyaman dan berlama-lama di sini dan mendapatkan informasi. Lebih dari itu, beberapa kali, para SPG ini pun dilombakan oleh pihak penyelenggara pameran. Mungkin para pecinta otomotif yang kerap hadir dalam sebuah pameran, sudah tidak asing lagi dengan ajang Miss Motorshow milik IIMS dan Miss AutoShow milik Gaikindo Indonesia International Autoshow GIIAS.
“Menjadi keuntungan bagi kami ketika Toyota Pretty mampu tampil sebagai Miss Motorshow atau Miss Autoshow, seperti Estherlita Corraima dan Vega Bellatrix pada ajang IIMS dan GIIAS tahun lalu. Dari sini, mereka bisa mengangkat brand Toyota, mendapat pemberitaan, dan mampu mengubah imej dan fungsi dari seorang SPG,” jelas Rouli.
Rouli juga menilai, selain itu menjadi frontliner, mereka ini bisa menjadi brand ambassador bagi Toyota. Mereka pun bisa menjadi evangelist dari Toyota di kehidupan sehari-hari mereka.
Penasaran dengan penampilan para Toyota Pretty di IIMS 2017? Berikut hasil buruan tim Marketeers.
Editor: Sigit Kurniawan