Tiga Bulan Beroperasi Ketepatan Waktu MRT Capai 99%

marketeers article

Berdasarkan analisis terhadap realisasi perjalanan kereta selama periode tanggal 1-26 Mei 2019 lalu, pencapaian ketepatan waktu kereta MRT Jakarta menunjukkan angka rata-rata di atas 99,9%. Ketepatan waktu tersebut terdiri dari tiga aspek, yaitu ketepatan waktu tempuh perjalanan mencapai 99,95%; ketepatan waktu kedatangan antarstasiun mencapai 99,92%; dan ketepatan waktu berhenti di setiap stasiun mencapai 99,93%.

Hasil tersebut diperoleh dari analisis pola operasi hari kerja dan pola operasi akhir pekan. Pola operasi hari kerja dimulai pada pukul 05.00 pagi hingga 24.00 WIB setiap senin hingga jumat dengan selang waktu keberangkatan antarrangkaian kereta pada waktu sibuk setiap lima menit dan 10 menit di luar waktu sibuk dengan operasional 14 rangkaian kereta (285 perjalanan per hari). Sedangkan pola operasional akhir pekan menggunakan tujuh rangkaian kereta dengan selang waktu keberangkatan setiap 10 menit (219 perjalanan per hari) mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB.

Dari aspek jumlah pengguna atau ridership, rata-rata jumlah penumpang harian MRT Jakarta mencapai 80 ribu orang per hari dengan Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas BNI, dan Lebak Bulus Grab yang menunjukkan grafik penggunaan tertinggi dari stasiun lainnya. MRT Jakarta menargetkan pada akhir tahun ini untuk mendapatkan penumpang harian sebesar 100 ribu orang per hari.

Sejumlah upaya juga dilakukan untuk meningkatkan penggunaan seperti kerja sama dengan mitra bisnis untuk mendapatkan potongan harga bagi pembelian di gerai tertentu di pusat perbelanjaan sepanjang koridor MRT Jakarta bagi pengguna MRT Jakarta dengan menunjukkan tiket MRT Jakarta. Selain itu, meluncurkan program tur grup atau kelompok dengan pemandu dari tim MRT Jakarta seperti yang dilakukan pada musim liburan Lebaran 2019 lalu yang menarik lebih dari 60-an grup yang terdiri dari 380 lebih penumpang.

“Tingkat penggunaan MRT Jakarta yang mencapai 80 ribu orang penumpang per hari menunjukkan bagaimana masyarakat Jakarta melihat MRT benar-benar bisa membantu mobilitas mereka dan berharap agar segera berlanjut ke fase berikutnya,” terang Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.

MRT Jakarta juga melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan layanan penumpang seperti membuka gerai penambahan topup saldo dan penjualan kartu bank di setiap stasiun MRT Jakarta, penambahan rambu atau signage imbauan hal-hal yang tidak boleh dilakukan di dalam stasiun dan kereta serta informasi nomor aduan.

“MRT Jakarta sudah mendapatkan penghasilan dari penjualan tiket perjalanan (fare box) dan dari luar penjualan tiket (non-fare box),” tutupnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related