Tiga Hal Yang Akan Terjadi Jika Milenial Indonesia Pandai Mengelola Keuangan
Kalangan milenial masih menjadi pembicaraan hangat. Di Indonesia kalangan milenial mencapai sepertiga dari keseluruhan populasi. Beragam industri berlomba untuk menggarap segmen milenial tersebut. Di fintech, milenial merupakan menyumbang persentase basis konsumen yang besar.
Padahal banyak kalangan menilai milenial tidak memiliki strategi pengelolaan keuangan yang baik. Studi Alvara Indonesia: Gen Z and Millennial Report 2019 menunjukan bahwa milenial hanya mampu mengalokasikan pengeluarannya untuk ditabung kurang dari 10%. Pengaruh gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan menjadi tantangan bagi generasi milenial untuk mengatur keuangan.
Lantas apa yang akan terjadi semisal seluruh milenial Indonesia sudah melek keuangan dan memiliki pengelolaan keuangan yang baik. Menurut Lily Suriani, General Manager Kredivo, dampak yang luar biasa akan terjadi jika milenial yang dikenal melek digital juga mampu menjadi generasi melek keuangan
“Salah satu faktor pendukung untuk menjadikan sebuah negara sehat secara ekonomi adalah masyarakatnya yang harus sehat secara finansial,” ungkapnya.
Dampak yang paling nyata dalam hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Milenial yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan akan mudah mendapatkan akses layanan finansial, seperti kredit usaha, asuransi dan instrumen investasi lainnya.
Selain itu, jika milenial Indonesia menjadi generasi melek keuangan, berimplikasi pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia. Kemampuan untuk melek keuangan berdampak langsung kepada peningkatan kualitas SDM, ketika individu tersebut belajar bagaimana menganalisis masalah, membuat keputusan, dan mengukur risiko dalam permasalahan ekonomi yang ada.
Terakhir, Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyebutkan peningkatan literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dalam usaha pengentasan kemiskinan.