Dari awal kehadiran JD.ID, e-commerce ini mengaku tidak menyasar secara khusus pelanggannya. Bagi JD.ID, semua orang yang memiliki ponsel pintar atau mereka yang melek internet dianggap sebagai targetnya. Hal ini dikatakan Teddy Arifianto, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID dalam acara MX Campus with JD.ID di Institut Teknologi Bandung beberapa waktu lalu.
“Dengan model bisnis B2C (Business-to-Consumer) dan memiliki katalog yang terus berkembang dari berbagai varian harga dan produk, segmentasi akan terbentuk secara organik tergantung kategori dan barangnya,” ujar Teddy.
Menurutnya, konsumen di JD.ID unik karena berasal dari berbagai kalangan yang memiliki minat yang berbeda pula. Sebab itu, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumennya yang beragam tersebut.
“Saat ini, jumlah pelanggan kami sudah melampaui 3 juta orang. Dan, jumlah pelanggan kami ini terus bertambah tiap harinya, baik yang mengakses via web maupun aplikasi mobile,” tambahnya.
Teddy menjelaskan, dari semua kategori yang ada, terdapat tiga kategori yang paling dicari pelanggan, yaitu kategori smartphone, camera & accessories, dan beauty. “Dan sekali transaksi, konsumen kami rata-rata menghabiskan dana berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 8 jutaan,” tandas Teddy.
Editor: Eko Adiwaluyo