Anda mungkin pernah berhubungan dengan telemarketing. Entah sebagai pelanggan dari brand tertentu yang menerima telepon marketing dari pihak brand atau Anda sendiri pernah melakukan telemarketing kepada pelanggan Anda.
Tak mudah melakukan telemarketing di era sekarang. Selain karena pelanggannya mengaku tidak memiliki banyak waktu karena mobilitas, juga karena rasa khawatir telemarketing sebagai modus penipuan karena banyaknya penipuan yang terjadi.
Pada dasarnya, telemarketing menurut buku “Sales Operation” (MarkPlus, 2009) merupakan teknik, metode, dan strategi komunikasi pemasaran serta promosi penjualan dengan menggunakan medium telepon sebagai sarana berhubungan dan berinteraksi dengan prospek. Model ini memiliki beragam instilah, seperti telephone selling, selling by phone, selling off the road, teleselling, prospecting, dan sebagainya.
Telemarketing memiliki beberapa keunggulan. Misalnya, peluang berkomunikasi langsung dengan prospek, umpan balik bisa langsung didapatkan, serta bisa langsung memberikan respons dan jawaban atas reaksi prospek. Lalu, apa yang perlu diperhatikan ketika seseorang ingin memulai sebuah telemarketing?
Pertama, creating charm
Langkah ini merupakan cara menciptakan kesan pertama yang positif di mata prospek Anda. Ingat bahwa calon lawan bicara Anda belum tentu memiliki waktu banyak untuk berbicara dengan Anda. Tak jarang, ketika telemarketing terjadi, prospek justru langsung buru-buru menutup teleponnya. Sebab itu, kesan pertama yang positif berpotensi membuat pelanggan mau mendengarkan Anda sampai selesai.
Teknisnya seperti apa? Fokus pada hal menarik perhatian prospek Anda, gunakan suara yang berenergi, buatlah prospek mau berbicara, jadilah pendengar aktif, dan bangunlah empati.
Kedua, building relationship
Hubungan yang baik bisa dimulai dari sikap mendengarkan lawan bicara Anda. Dengarkanlah dengan seksama kata-kata dan nada suara prospek atau pelanggan Anda. Mendengarkan merupakan bentuk sikap hormat pada pelanggan. Sikap hormat ini akan berujung pada terbangunnya kepercayaan. Anda perlu fokus dan konsentrasi saat berbicara dengan pelanggan Anda.
Ketiga, selling skill
Asal tahu saja, perbedaan paling mendasar antara selling face to face dengan selling menggunakan telepon adalah pada selling melalui telepon, penjual tidak bisa mengetahui bahasa tubuh dan raut wajah dari lawan bicaranya. Sebab itu, kemampuan kita untuk menarik perhatian pelanggan melalui kata-kata dan pertanyaan yang kita ajukan akan sangat berpengaruh pada keberhasilan penjualan.
Bagaimana pendapat Anda?